Forkopimda akan mendapatkan vaksin Covid-19 pertama di Nabire

Papua
Dokter Frans Sayori di ruang kerjanya – Jubi/Titus Ruban.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nabire, dr. Frans Sayori, mengatakan pihak yang akan terlebih dahulu diberikan vaksin covid-19, sebelum tenaga kesehatan (nakes) adalah Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta Ketua-Ketua Asosiasi profesi seperti IDI, IBI, PPNI, Apoteker dan tokoh agama.

“Mereka disebut sebagai relawan pertama yang nantinya akan disuntik vaksin,” kata Dokter Sayori di ruang kerjanya. Selasa (12/1/2021).

Read More

Saat ini menurut Sayori, Vaksin sudah berada di Jayapura dan Dinkes
Provinsi siap mendistribusikan, setelah Kabupaten/Kota mendata jumlah
penerima vaksin.

Sehingga, untuk Nabire hanya sedang menunggu instruksi dari Dinkes mengingat pelaksanaannya setelah dari pusat.

“Jadi Vaksin itu sudah di Provinsi. Kami hanya menunggu pengiriman,” tuturnya.

Ia menjelaskan, vaksin sebelum diberikan kepada seseorang, tentunya discreening terlebih dulu oleh tim medis.

Hal ini untuk memastikan sekaligus mengetahui kondisi penerima, apakah layak diberikan atau tidak sesuai petunjuk pelaksanaannya.

Jika dalam pemeriksaan nantinya terdapat gejala atau indikasi penyakit tertentu maka  akan ditunda penyuntikannya hingga sembuh. Karena pelaksanaan vaksinasi akan berlangsung selama 15 bulan yakni hingga Maret 2022.

“Kalo ada penyakit komorbid seperti diabetes (gula), jantung, hipertensi,
ginjal atau sementara terdapat riwayat penyakit TBC, HIV, serta sedang hamil dan menyusui maka penyuntikan ditunda. Sementara, jika ada yang ragu untuk divaksin maka dia harus menandatangani surat pernyataan bahwa belum bersedia untuk di vaksin,” katanya.

Selain itu, terdapat sedikitnya 18 tempat layanan vaksin di antaranya RSUD Nabire, 15 Puskesmas yang tersebar di berbagai Distrik, Poliklinik Polres, Polban. Tempat-tempat itu sudah dilengkapi dengan aplikasi Pcare (Primary Care).

“Jadi intinya kami hanya sedang menunggu pengiriman dari provinsi
untuk pelaksanaannya,” ungkap Sayori.

Kabid P2P Dinkes Nabire ini mengingatkan agar masyarakat tidak termakan isu-isu provokatif tentang pemberian vaksin.

Karena tujuan pemberian vaksinasi adalah meningkatkan daya tahan tubuh (imum), agar kebal terhadap virus corona.

“Saya pesan, jangan dengar isu-isu yang tidak jelas baik di media atau medsos tentang vaksin. Sebab vaksinasi ini bukan barang baru, dari dulu kita sudah vaksin cacar, campak, dan segala rupa itu tidak ada yang mati karena itu,” kata Sayori.

Namun, Sayori mengingatkan, jika vaksinasi covid-19 bukan hal satu-satunya cara untuk memutus penyebaran virus corona. Tetapi jangan lupa memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau trace, test dan
treat (3T).

“Jadi vaksin bukan satu-satunya penyelesaian masalah. Tapi 3T ini wajib dan harus melekat dalam diri seseorang,” terangnya.

Sebelumnya, Kadinkes Kabupaten Nabire, Yulian Agapa menyatakan bahwa proses pemberian vaksin covid-19 di Nabire bertahap.

Untuk tahap pertama, akan diberikan kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes). Kemudian tahap kedua kepada populasi umum (masyarakat).

“Pemberian vaksin ada dua tahap. Januari kepada Nakes dan April masyarakat umum. Dan sebelum vaksin diberikan, terlebih dahulu akan dilakukan sosialisasi,” ujar Kadis Agapa.(*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply