FFP III di Sorong, Inilah Film Dokumenter yang Masuk 10 Besar

Sebagian Kali Bak Nolokla yang rusak akibat diterjang banjir bandang Sentani, Maret silam – Jubi/Yance Wenda

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sorong, Jubi – Panitia Festival Film Papua (FFP III), kemarin pada pembukaannya telah mengumumkan film-film dokumenter, hasil seleksi dewan juri, yang masuk 10 besar dari total 17 film.

Read More

Ketua Panitia FFP III, Agus Kalalu mengatakan secara keseluruhan, terdapat 17 film yang mengikuti kompetisi film pada Festival Film Papua, tahun ini.

“Dari ke-17 film itu, kemarin juri sudah memilih 10 film terbaik. Dan, pada puncak acaranya nanti, tanggal 9 Agustus dewan juri yang akan mengumumkan secara langsung tiga pemenangnya,” kata Agus di Gedung Keik LMA Malamoi, Kilo 13, Kota Sorong, Papua, Rabu (7/8/2019).

Berikut Kesepuluh film terbaik itu, secara berurutan (judul film, asal cerita, dan sutradara).

‌Pahlawan Tanpa Tanda Jasa; Wamena; Christian G.
‌Perempuan di tanahnya; Keerom; Kristian Sage; Dion Katudji
‌30 Tahun Su Lewat; Keerom; Lisa Monaliza Upaya.
‌Keadilan di Tanah Sendiri; Wamena; Nelson Lokobal.
‌Menembus Batas; Jayapura; Naomi Wenda.
‌Daerah Hilang; Timika; Helena Kobogau
‌Moinyayo Hekhe Mokhonate; Sentani; Alberth Yomo
‌Sasi Ibu-ibu Kampung Kapatcol Misool Barat; Raja Ampat; Wawan Mangile
‌Mre Wenthu; Jayapura; Nelius Wenda
‌Agmai; Sorong; Agus Kalalu.

Wakil Ketua Panitia, Max Binur menyatakan harapannya agar melalui pemutaran film-film itu, pengunjung FFP III selama tiga hari itu mendapat pengetahuan baru dan menjadi pribadi yang lebih peka pada sesama manusia, budaya, dan lingkungan.

“Semoga dari film-film terpilih itu dapat menginspirasi kita menjadi lebih kritis, baik bagi perempuan itu sendiri, yang adalah mama, saudari perempuan, anak, bahkan lingkungan kita, yang memberi kehidupan untuk kita. Apalagi kita di Papua, masyarakat adat hidup bergantung dari alam,” kata Max.(*)

Editor: Angela Flassy

Related posts

Leave a Reply