Fenomena alam, Gurun Sahara bersalju disertai suhu udara turun

Papua Longsor Salju
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Fenomena alam terjadi di sebagian kawasan di Arab Saudi dan Gurun Sahara yang masuk dalam wilayah Aljazair, dilaporkan diselimuti lapisan salju. Middle East Monitor, Kamis (21/1/2021) melansir fenomena alam ini diduga terjadi akibat tekanan tinggi udara dengan suhu sangat rendah yang terkonsentrasi di wilayah gurun, yang kemudian bereaksi dengan tingkat kelembaban yang tinggi hingga menimbulkan salju.

Read More

Suhu di kota yang dijuluki sebagai ‘Gerbang menuju Gurun’ itu langsung anjlok hingga mencapai tiga derajat Celcius. Posisi kota itu berada di pegunungan Atlas setinggi seribu meter di atas permukaan laut. Sedangkan lapisan salju itu terlihat menutupi kawasan kota Ain Sefra di Aljazair, yang merupakan bagian dari Gurun Sahara.

Baca juga :Lima pendaki di Dachstein Austria tewas tertimbun longsor salju

Longsor salju di Pakistan dan India tewaskan 67 orang

Pemain ski tewas akibat longsor salju di pegunungan Alpen

Pada 2018 lalu salju juga menyelimuti kota Ain Sefra untuk ketiga kalinya dalam rentang waktu 40 tahun belakangan. Di kawasan Aseer, Arab Saudi, juga dilaporkan turun salju. Suhu udara juga turun drastis hingga mencapai dua derajat Celcius.

Fenomena hujan salju di kawasan gurun bisa terjadi meski jarang. Biasanya salju itu pun cepat meleleh. Tercatat pada 2008 dan 2019 hujan salju dilaporkan turun di Baghdad, Irak.

Para penduduk setempat pun heran dengan fenomena alam itu. Sebab, mereka sudah terbiasa dengan cuaca terik. Bahkan jika masuk musim panas, suhu udara di Baghdad bisa mencapai 50 derajat Celcius. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply