Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Kondisi cuaca di laut yang tidak bersahabat sejak akhir Desember lalu mengakibatkan banyak nelayan tidak melaut. Dampaknya, persediaan ikan di pasar terbatas dan harga mahal.
Hal ini juga terjadi di Pasar Pharaa Sentani. Sebagian besar pedagang ikan di ini mengandalkan hasil tangkap ikan dari nelayan di Hamadi Kota Jayapura. Salah satu ikan yang saat ini susah dicari adalah tuna. Harganya pun lebih mahal dibanding jenis ikan lainnya.
Ikan tuna di Pasar Pharaa dijual dengan harga Rp 250 ribu per ekor, dari harga semula Rp 100 ribu. Sementara ikan ukuran besar, dari harga Rp 300 ribu, kini mencapai Rp 500 ribu.
Yudi, pedagang ikan di Pasar Pharaa, mengatakan harga ikan dan kondisi cuaca berbanding lurus. Menurutnya, ketika kondisi cuaca buruk, harga ikan pasti naik. Sebaliknya, harga ikan akan turun kalau kondisi cuaca di laut bersahabat.
“Sejak akhir Desember lalu kita hanya membeli ikan tuna ketika ada stok yang banyak dari nelayan. Paling banyak 50 ekor, itupun bisa bertahan hanya dua hari,” katanya, saat ditemui Jubi di lapaknya, Senin (4/2/2019).
Dikatakan, dari minimnya stok dan naikknya harga ikan tuna, tidak menyurutkan minat pembeli.
“Untuk tuna sedang dipotong-potongmenjadi enam potong dengan harga perpotong mencapai Rp 45-50 ribu. Kadang juga ditawar oleh pembeli,” ucapnya.
Alwi, sesame pedagang ikan yang berjualan di sebelah Yudi, mengatakan lebih memilih menjual ikan kembung dibandingkan tuna, sembari menunggu cuaca yang normal kembali.
“Susah juga untuk mengikuti cuaca di Papua, semuanya tidak terduga. Tunggu sampai normal dulu cuacanya baru beli tuna lagi untuk dijual,” ungkapnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari