Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pasangan ganda campuran para bulu tangkis asal Jawa Barat, Eman Suherman – Maharani meraih medali emas Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas XVI Papua. Eman Suherman – Maharani meriah medali emas setelah mengalahkan pasangan asal Jawa Tengah, Andre Ramadhan – Narimah dalam partai final yang berlangsung di Gedung Olahraga Cenderawasih APO, Kota Jayapura, Rabu (10/11/2021).
Eman – Maharani tampil dominan dan memenangi laga dengan dalam gim, dengan skor 21-17 dan 21-11. “[Kami] bangga bisa meraih medali. Semoga di kelas elit, saya bisa kembali berikan yang terbaik buat Jawa Barat,” kata Maharani (20).
Menurut Maharani, sejak hari pertama bermain dirinya sudah menyumbangkan tiga medali emas untuk kontingen Jawa Barat. Medali itu diraih dari nomor ganda putri, tunggal putri, dan ganda campuran. “Keinginan saya, setelah berhasil di Peparnas Papua, bisa dipanggil bergabung di Pelatnas,” harapnya.
Baca juga: Hari kedua, Papua sapu bersih medali emas Para-menembak Peparnas XVI
Hal senada disampaikan Eman Suherman (45). Ia mengaku sangat bangga bisa mempersembahkan medali untuk Jawa Barat. “Saya sudah beberapa kali ikut Peparnas, namun baru kali ini bisa dapat emas. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” kata Eman.
Ia menilai, pelaksanaan Peparnas XVI Papua luar biasa, baik dari segi fasilitas venue maupun fasilitas pendukung lainnya. Ia memuji arena para bulu tangkis di GOR Cenderawasih yang memiliki aksesibilitas bagus bagi atlet disabilitas. “Tuan rumah sukses,” ujarnya.
Pelatih tim para bulutangkis Jawa Barat, Solihin meminta atletnya untuk tetap fokus mempersiapkan pertandingan yang tersisa, demi memastikan timnya memenuhi target untuk meraih 11 medali emas Peparnas XVI Papua. Hingga Rabu, tim para bulu tangkis Jawa Barat sudah meraih 10 medali emas.
“Meskipun kami membawa tujuh atlet Pelatnas, namun banyak atlet baru yang bersaing dalam Peparnas XVI Papua. Mereka tidak bisa dianggap remeh. Makanya, saya selalu ingatkan atlet [kami untuk] tetap fokus,” kata Solihin. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G