Egianus Kogoya klaim rampas amunisi milik TNI Polri di Nduga

TPNPB rampas senjata di Nduga Papua
Kelompok Egianus Kogoya menunjukan amunisi dan barang-barang yang dirampas saat penyerangan di Alguru - Jubi/IST
TPNPB rampas senjata di Nduga Papua
Kelompok Egianus Kogoya menunjukan amunisi dan barang-barang yang dirampas saat penyerangan di Alguru – Jubi/IST

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Egianus Kogoya, Komandan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III Ndugama mengklaim telah menyerang empat Pos TNI Polri di Alguru, Kabupaten Nduga. Penyerangan yang dilakukan pada tanggal 23 Mei ini, kata Egianus berhasil merampas amunisi dan perlengkapan aparat keamanan Indonesia yang bertugas di keempat pos tersebut.

 

Read More

“Pada tanggal 23 Mei 2020 pasukan kami menyerang 4 Pos Darurat TNI-Polri di Kabupaten Nduga Papua. Tepatnya di  Alguru. Kami berhasil merebut beberapa barang milik TNI Polri,” kata Egianus Kogoya kepada Jubi, Kamis (28/5/2020).

Barang-barang yang dirampas itu menurut Egianus, antara lain, peluru sebanyak 77 magazin dan 2.310 butir, 30 tas ransel, 12  handphone, 6 Handy Talkie, 2 Hp satelit dan uang tunai sejumlah 30 juta, selain pakaian, baju, celana dan terpal yang ada di pos-pos tersebut.

Egianus menambahkan hingga tanggal 27 Mei, ada 4 helikopter mendarat di lapangan terbang Kenyenam, Ibu Kota Kabupaten Nduga. Helikopter ini menurutnya, membawa sekitar 100 anggota TNI Polri.

“Mereka langsung menuju Alguru untuk mencari empat anggota mereka yang hilang pada tanggal 23 mei lalu,” jelas Egianus.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH melalui rilis pers mengatakan tidak ada laporan penyerangan seperti diklaim oleh Egianus Kogoya. Bahkan kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya ini menurut Kabid Humas terus melakukan provokasi dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan warga di Papua khususnya di Kabupaten Nduga.

“Kami tidak pernah menerima laporan dari Polres jajaran terkait kejadian tersebut. Yang terjadi yaitu penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Polres Paniai pada hari Jumat tanggal 15 Mei 2020,” tulis Kamal.

Selain kejadian perampasan 3 pucuk senjata di Pospol 99, kelompok yang disebut oleh polisi sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  ini juga melakukan aksinya di beberapa daerah yakni penembakan terhadap warga non karyawan di Mile 61 Area Freeport Kabupaten Mimika pada hari Kamis tanggal 21 Mei 2020 dan melakukan penembakan terhadap dua petugas medis di Intan Jaya pada hari Jumat tanggal 22 Mei lalu yang menyebabkan satu petugas medis meninggal saat menjalankan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya.

Namun Egianus mengataknn ia memiliki bukti hasil rampasan dari empat pos yang diserangnya berupa foto dan video.

Egianus juga membantah pernyataan aparat keamanan Indonesia yang mengatakan ia menteror warga masyarakat Kabupaten Nduga.

“Kami tahu aturan di wilayah konflik. Warga sipil tidak ada kaitannya dengan konflik bersenjata antara TPNPB dengan TNI Polri,” kata Egianus. (*)

Related posts

Leave a Reply