Dukungan pemuda Papua untuk Lukas Enembe

Presma Unipa bersama aktivis di Manokwari, nyatakan sikap mendukung aksi bela Lukas Enembe. (Jubi/dokumentasi pribadi)
Presma Unipa bersama aktivis di Manokwari, nyatakan sikap mendukung aksi bela Lukas Enembe. (Jubi/dokumentasi pribadi)

Papua No. 1 News Portal | Jubi 

Manokwari, Jubi – Mahasiswa di Manokwari yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unipa-Manokwari, memberi dukungan penuh terhadap aksi yang digelar untuk membela tokoh intelektual Papua, Lukas Enembe.

Read More

Dalam keterangan persnya, BEM Unipa meminta dengan tegas kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk terbuka dan meralat tudingan sepihak soal penganiayaan dua anggota KPK yang diduga dilakukan oleh Pemprov Papua.

Presiden mahasiswa Unipa Manokwari, Pilatus Lagowan mengatakan agar KPK tak memicu konflik di Papua. Pasalnya, tidak ada bukti penganiayaan atau tindak kekerasan  yang dilakukan Pemprov Papua dalam pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu.

“KPK harus profesional, jangan sembarang menuding kami dengan stigma negatif yang selalu menakut-nakuti kami bahkan membunuh kami dari sisi mental. Juru bicara KPK jangan asal bunyi di media, kalau memang ada penganiayaan, mana buktinya? Pemprov Papua punya bukti rekaman yang akurat sedangkan KPK hanya melakukan pembohongan publik untuk menyudutkan tokoh intelektual kami, kaka Lukas Enembe,” ujar Lagowan, Selasa (13/2/2019).

Mahasiswa Unipa mendukung penuh aksi demonstrasi di Jayapura untuk melindungi Lukas Enembe. Mereka memperingatkan agar negara, dalam hal ini KPK untuk tak memicu konflik di Papua.

“Segenap rakyat di pelosok negeri ini tahu siapa Lukas Enembe. Dia adalah tokoh intelektual yang selalu ada untuk kami. Kalau KPK sakiti Lukas Enembe, berarti KPK sakiti kami dan seluruh rakyat Papua dari Sorong sampai Samarai,” tukasnya.

Mantan Wakil Presiden Mahasiswa Unipa Periode 2014/2015, Galang Pahala mengatakan bahwa persoalan intimidasi yang dilakukan KPK harus diselesaikan dengan baik.

“Ini tahun politik. Jangan sampai KPK membuat kemarahan yang berujung pada konflik sosial yang mengganggu jalannya pemilihan umum di Indonesia khususnya Papua,” ujar Galang.

Sementara itu, Panglima Parlemen Jalanan (Parjal) Papua Barat, Ronald Mambieuw menegaskan bahwa KPK untuk tak asal tuduh. Ia juga meminta negara segera menindak tegas oknum-oknum yang mencoba menjerat Lukas Enembe

“Bicara persoalan ini, kami lihat ada setingan, ada sebab dan ada akibat yang merujuk pada sebuah proses pembenaran hari ini bagi KPK. Sikap tegas parlemen jalanan dan sejumlah organisasi akan turun jalan melakukan aksi pembelaan terhadap Gubernur Papua”, tukasnya. (*)

 

Editor             : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply