Dubes Palestina sebut proposal perdamaian AS bukan solusi

Papua
Ilustrasi pixabay.com
Ilustrasi pixabay.com

 

Pernyataan itu disampaikan oleh Dubes Palestina pada Konferensi Pers dalam rangka Peringatan Hari Nakbah atau Hari Kehancuran Palestina

Read More

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair AlShun menilai bahwa proposal perdamaian Israel-Palestina yang akan ditawarkan Amerika Serikat (AS) hanya permainan dan tidak berkonsep Solusi Dua Negara.

“Proposal perdamaian yang disiapkan Trump hanya permainan karena konsepnya bukan solusi dua negara. Tidak ada yang berpihak pada kami, jadi kami yakin ini hanya permainan saja,” kata Zuhair AlShun, pekan lalu.

Berita terkait : Seorang bayi Palestina kembali jadi korban serangan Israel

Rakyat Palestina nekat tanam pohon zaitun di Al-Khalil

Liga Arab suarakan dukungan penuh untuk Palestina

Pernyataan itu disampaikan oleh Dubes Palestina pada Konferensi Pers dalam rangka Peringatan Hari Nakbah atau Hari Kehancuran Palestina yang diperingati setiap tanggal 15 Mei, yang merupakan peringatan tahunan pengusiran bangsa Palestina yang mendorong terbentuknya negara Israel pada 1948.

Menurut dia, proposal perdamaian Israel-Palestina dari AS itu tidak akan pernah terwujud karena Presiden AS Donald Trump selama ini sudah memperlihatkan keberpihakannya kepada Israel.

“Kami lihat, Trump berada di belakang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama Pemilu Israel. Tidak mungkin mereka tidak berpihak,” ujar Zuhair menambahkan.

Dia menyebutkan keberpihakan Amerika Serikat itu dapat terlihat dari tindakannya yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, meski itu tidak sesuai dengan kesepakatan internasional.

“Trump juga memberhentikan dana bantuan kemanusiaan bagi Palestina melalui badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA),” katanya.

Baca juga : Puluhan warga Palestina ditangkap usai Israel serbu Al-Aqsha

Pasukan Israel bongkar rumah warga Palestina di Silwan Al-Quds

Serangan pemukim Yahudi terhadap orang Palestina, ini pernyataan PBB

Tercatat sejumlah data yang didokumentasikan menunjukan, milisi Zionis selama fase Nakba mengambil alih secara paksa 774 desa dan kota Palestina untuk mendirikan negara yang mereka sebut Israel di tanah Palestina. Mereka juga menghancurkan 531 desa dan kota Palestina, serta melakukan lebih dari 70 kasus pembantaian rakyat Palestina. (*)

Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply