Papua No.1 News Portal | Jubi
Kepulauan Solomon, Jubi – Dua orang tewas setelah menderita luka-luka akibat ledakan bom di Honiara, Kepulauan Solomon.
Polisi mengatakan keduanya warga negara Australia dan Inggris, bekerja untuk badan bantuan Norwegia yang melakukan survei tentang persenjataan (sisa-sisa perang) yang belum meledak. Menurut polisi mereka adalah Trent Lee dan Stephen Atkinson.
Inspektur Clifford Tunuki mengatakan polisi sedang bekerja membersihkan lokasi ledakan, yang terjadi di daerah permukiman di barat Honiara.
Penyelidik akan mencoba menyimpulkan mengapa bahan peledak ada di blok rumah susun, yang juga berfungsi sebagai kantor proyek.
Proyek ini bertujuan untuk menemukan bom yang belum meledak yang berasal dari Perang Dunia Kedua.
Minggu (20/9) setelah ledakan fatal Minggu, polisi di Kepulauan Solomon menyatakan keprihatinan terkait bom Perang Dunia Kedua yang belum/tidak meledak yang dibawa ke daerah permukiman.
Inspektur Clifford Tunuki mengatakan polisi memiliki hubungan kerja yang baik dengan NPA (LSM tersebut) dan khawatir akan keputusan yang dibuat dalam melakukan operasi penjinakan bom di dalam wilayah permukiman.
Dia mengatakan polisi tidak mengetahui barang-barang tersebut telah dipindahkan ke areal permukiman, karena seharusnya barang-barang itu untuk dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Tunuki juga mengkonfirmasi bahan lain yang tidak meledak telah ditemukan dan kemudian dipindahkan dari kediaman NPA.
“Karena penyelidikan masih dalam tahap awal, kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi yang menyebabkan ledakan bom, tetapi penyelidikan awal menunjukkan bahwa mereka memiliki beberapa item UXO [prosedur terhadap bom yang belum meledak] di kediaman mereka dan mungkin telah melakukan beberapa pekerjaan UXO.”
Tunuki menegaskan, polisi tidak terlibat dalam operasi tersebut. (*)
Editor: Kristianto Galuwo