Papua No. 1 News Portal | Jubi
Makassar, Jubi – Komisi yang membidangi perekonomian, perdagangan dan koperasi DPR Papua ingin instansi terkait memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok atau bapok di Papua, jelang perayaan Idul Fitri pada masa pandemi Covid-19 kini.
Ketua Komisi II DPR Papua, Mega Nikijuluw mengatakan pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke sejumlah distributor bapok di wilayah Kota Jayapura, Jumat (15/5/2020).
Keterangan dari para distributor, kebutuhan bapok mencukupi untuk beberapa bulan ke depan. Hanya stok gula pasir yang mulai menipis. Akan tetapi dalam sepekan ke depan, diperkirakan pasokan gula pasir sudah tiba di Papua.
“Meski pihak distributor menyatakan stok bapok mencukupi selema beberapa bulan ke depan, namun kami mesti memastikan itu kepada Dinas Perdagangan dan Koperasi dan instansi terkait lainnya,” kata Mega Nikijukuw melalui panggilan teleponnya, Jumat (15/5/2020).
Menurutnya, dalam beberapa hari ke depan Komisi II DPR Papua mengagendakan menggelar rapat dengan instansi dan pihak yang menjadi mitra kerja komisi itu.
Selain akan menanyakan kepastian ketersediaan bapok jelang Idul Fitri, Komisi II DPR Papua juga akan meminta instansi terkait memenuhi stok kebutuhan pokok warga Papua hingga empat bulan ke depan.
“Yang mesti diantisipasi adalah kemungkinkan terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok jelang perayaan Idul Fitri. Apalagi perayaan Idul Fitri akan berlangsung di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.
Beberapa hari lalu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) Provinsi Papua, Omah Laduani Ladamay mengatakan tiga kapal motor milik PT Pelni yang mengangkut kebutuhan pokok, dijadwalkan di Pelabuhan Jayapura sebelum perayaan Idul Fitri.
Ketiga kapal motor yang mengangkut logistik dari Pulau Jawa tersebut, selama ini melayani pelayaran penumpang dari dan ke luar Papua.
Akan tetapi kapal motor itu dialih fungsikan sementara waktu untuk mengangkut logistik ke Papua lantaran Pemprov Papua menutup sementara waktu akses pelayaran dan penerbangan penumpang dari dan ke Papua hingga awal Juni 2020.
“Setiap kapal membawa kontainer berisikan logistik sama dengan kapal yang datang sebelumnya,” kata Laduani. (*)
Editor: Edho Sinaga