Donald Trump diduga manipulasi nilai aset

Ilustrasi Donald Trump, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Kejaksaan Agung New York mengatakan sedang menyelidiki dugaan keluarga Donald Trump dan Trump Organization secara ilegal memanipulasi nilai asetnya. Hal itu diduga untuk mendapatkan pinjaman, tunjangan ekonomi, serta keringanan pajak.

Read More

Pengungkapan kasus itu disampaikan pada Senin, (24/8/202) kemarin di Pengadilan Negeri New York, Manhattan.

Baca juga :  Mantan ahli strategi Donald Trump terjerat kasus penipuan 

Seruan Trump boikot Goodyear, ini jawaban sang bos 

Trump dituding akan bermain kotor dalam Pilpres mendatang

Pada kesempatan tersebut, Jaksa Agung Letitia James mendesak Trump Organization dan Eric Trump (putra Donald Trump) untuk kooperatif dan mematuhi pemanggilan untuk dimintai keterangan.

“Sejauh ini belum ada bukti bahwa ada hal yang dilanggar. Pemanggilan tersebut lebih berkaitan dengan investigasi yang tengah berjalan tentang penipuan dan tindakan ilegal,” ujar jaksa pengacara negara itu.

Letitia James menjelaskan, penyelidikannya dimulai setelah mantan pengacara pribadi Donald Trump, Michael Cohen, mengatakan di Kongres Amerika bahwa kliennya telah menggelembungkan nilai sejumlah asetnya. Hal tersebut, menurut kesaksian Cohen, dilakukan Donald Trump agar bisa menghemat uang untuk pinjaman dan asuransi.

Tak hanya menggelembungkan nilai sejumlah aset, James mengatakan bahwa Cohen juga bersaksi Donald Trump menurunkan nilai sejumlah asetnya. Sama dengan motivasi sebelumnya, hal itu dilakukan untuk kepentingan ekonomi yang dalam hal ini untuk mengurangi pajak real estate.

Eric Trump, kata James, ‘sangat terlibat’ dalam beberapa transaksi yang sedang ditinjau. Putra Donald Trump tersebut, kata Hames, tidak memiliki dasar yang masuk akal’ untuk menolak bersaksi sesuai dengan panggilan pengadilan.

Sebagai catatan, beberapa hal yang tengah diselidiki yakni properti seluas 85,8 hektare di Westchester County (Seven Springs), 40 Wall Street di Manhattan, Trump National Golf Club di Los Angeles, serta Trump International Hotel and Tower di Chicago. Sebagai gambaran, Seven Springs disebut mendapat pemotongan pajak US$21 juta yang diduga bermasalah.

Pengadilan banding federal akan mendengarkan argumen Trump pada 1 September. Kuasa hukum Trump Organization, Alan Garten, mengklaim kliennya tak bersalah dan merasa perkara yang terjadi hanyalah upaya perisakan dari kantor Kejaksaan Agung New York. “Kejaksaan terus mengganggu kami menjelang Pilpres Amerika. Ini bukti bahwa semua ini bersifat politis,” ujar Garten. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply