Dokter pegiat pencegahan Covid-19 ini meninggal akibat terpapar

jenazah ilustrasi, papua
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan Covid-19 sekaligus Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Andrianto Purnawan meninggal akibat terpapar Covid-19. Mendiang yang sebelumnya banyak mengedukasi tentang bahaya Covid-19 itu meninggal di RS Soetomo, Surabaya, pada Rabu, (18/11/2020).

Read More

“Mohon doa dan maaf untuk dr. Andrianto Purnawan SpBS meninggal kemarin pukul 10.56 di RS Soetomo (Surabaya) setelah sekitar 15 hari dirawat karena Covid-19,” tulis pesan dari Humas PB IDI, Halik Malik, Kamis, (19/11/2020).

Baca juga : Dokter meninggal akibat Covid-19 terbanyak di Jatim dari total 111 jiwa

Dokter meninggal akibat Covid-19 di Medan terus bertambah

Tiga dokter meninggal diduga terpapar Covid-19

Halik mengatakan semasa hidupnya Andrianto dikenal sebagai sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada para yuniornya. Rekan-rekan sejawat kerap menyapanya ‘dokter TOP’. “Bekerja dengannya membuat semua urusan rasanya lebih mudah,” kata Halik menambahakan.

Andrianto yang aktif di Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PB IDI juga terlibat dalam penggalangan donasi APD dari berbagai pihak kepada dokter di daerah. Dia juga disebut melakukan edukasi kepada masyarakat antara lain melalui tulisannya di media dan mengisi serial diskusi online seputar pencegahan Covid-19.

“Sejak muda memang sudah dikenal sebagai aktivis di lembaga kesehatan mahasiswa Islam dan aktif dalam berbagai pelayanan sosial kebencanaan di Indonesia, sungguh kami merasa kehilangan yang sangat besar,” kata Halik menjelaskan.

Sebelum menjadi Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan Covid-19 PB IDI, Andrianto yang mengambil spesialisasi bedah saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu tercatat sebagai anggota bidang hubungan lembaga pemerintah dan media massa PB IDI periode 2019-2021.

Pria asal Malang itu kali terakhir bertugas di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah.

Tratat, hingga saat ini sudah lebih dari 160 dokter meninggal karena terinfeksi virus corona Covid-19. (*)

Editor : Edi Faisol

 

 

Related posts

Leave a Reply