DKP gunakan Ekosis untuk jual hasil laut

DKP dan Ekosis saat memberikan keterangan penggunaan aplikasi - Jubi/Engel Wally
DKP dan Ekosis saat memberikan keterangan penggunaan aplikasi – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura tahun 2020 ini mulai menggunakan sistem informasi tehnologi untuk memasarkan semua hasil laut yang ditangkap oleh para nelayan di wilayah pesisir pantai Kabupaten Jayapura.

Read More

Kepala DKP Kabupaten Jayapura, Rudi Saraghi, mengatakan sesuai arahan Bupati Jayapura, bahwa setiap Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) harus mampu  meningkatkan potensi komoditi unggulan berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing SKPD.

Dikatakan, DKP saat ini telah berupaya memanfaatkan fasilitas teknologi informasi yang nantinya dapat memberikan semua informasi terkait pendapatan hasil laut, baik itu jenisnya, jumlah, serta ketersediaan di setiap lokasi penangkapan.

“Kita akan menggunakan aplikasi berbasis android yang namanya Ekosis. Fasilitas ini sebagai penghubung antara nelayan dan pembeli, sehingga tidak terlalu susah untuk mendapat dan menjangkau hasil tangkapan para nelayan kita,” ujar Rudi saat ditemui di Kantor Bupati Jayapura di Gunung Merah, Selasa (4/2/2020).

Menurutnya, dengan sistem teknologi informasi ini, nelayan tangkap juga dapat terhindar dari para tengkulak yang membeli hasil tangkapan dengan harga murah.

“Hasil yang dapat ditawarkan melalui aplikasi Ekosis ini meliputi ikan tuna, kepiting, dan udang,” jelasnya.

Aplikasi ini, kata Rudi, masih dalam tahap sosialisasi kepada kelompok-kelompok nelayan dan petani. Jadi tidak hanya hasil laut saja, hasil pertanian juga dapat menggunakan aplikasi ini.

“Ada empat distrik yang dijadikan pilot project penggunaan aplikasi Ekosis ini, dengan harapan para nelayan dan petani dapat meningkatkan hasil tangkapan tetapi juga hasil pertanian mereka,” katanya.

Sementara itu, perwakilan PT. Ekosistem Bisnis Nusantara, Rangga Hidayat, mengatakan sebagai penyedia fasilitas aplikasi yang antinya digunakan ini bertujuan untuk mendekatkan sekaligus menjadi penghubung antara nelayan, petani, dan pembeli.

“Misalnya di Papua ini ada potensi ikan tuna 1000 ton yang dapat di-supply setiap bulannya, maka informasi ketersediaannya tinggal di-input dalam aplikasi Ekosis. Dengan sendirinya pembeli akan langsung datang untuk membeli,” pungkasnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply