Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Pekan Seni Budaya Sentani yang digelar 27-31 Agustus dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudar) Kabupaten Jayapura, Joko Sunaryo, di Pantai Howe, Kampung Ifar Besar Distrik Sentani, Selasa (27/8/2019).
Dalam sambutannya, Joko mengatakan pekan budaya seni seperti ini sangat dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat di daerah ini.
Selain ajang pentas kebudayaan, kata dia, dari kegiatan ini juga akan membuka dan menciptakan peluang usaha ekonomi kreatif masyarakat. Selain itu juga meningkatkan minat masyarakat dalam bidang pariwisata lokal.
“Daerah lain bisa terkenal dengan budaya dan pariwisatanya karena ada yang mengelola dan mempromosikan apa yang dimiliki. Baik itu budaya, potensi pariwisata tetapi juga sumber daya alam yang dikelola menjadi peluang peningkatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Dikatakan, kegiatan pekan seni budaya ini tidak serta merta menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah tetapi menjadi tanggung jawab bersama untuk melaksanakan dan juga melestarikannya sebagai asesoris budaya masing-masing.
“Kalau pemerintah terus yang melaksanakan, mempromosikan, dan bertanggung jawab dalam kegiatan seperti ini akan lebih susah. Karena masih banyak pekerjaan serta agenda lain yang juga dikerjakan oleh pemerintah daerah. Oleh sebab itu itu, libatkan dunia usaha sebagai pihak ketiga yang dapat menyokong dalam pendanaan serta proses kegiatan yang tertata dengan baik,” ujar Joko.
Mewakili pemerintah daerah, Joko mengapresiasi upaya panitia pelaksana serta dukungan masyarakat yang luar biasa sehingga terlaksananya Pekan Budaya Sentani.
“Ke depan harus ditata lebih baik dan yang namanya budaya dan tradisi masyarakat secara lokal harus tetap dijaga dan dilestariakn sebagai harta dan warisan yang tetap dilaksanakan dari waktu ke waktu,” ucapnya.
Sementara itu, Patriks, salah seorang peserta pekan budaya yang turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, mengatakan, iven budaya seperti ini selain Festival Danau Sentani (FDS) yang rutin dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura harus ada juga perhatian dari pihak luar.
“Sebagai langkah awal sudah dilaksanakan, walapun terlihat masih sangat sederhana. Ke depan harus ada keterlibatan pihak luar, misalnya dunia perbankan, dunia usaha, yang memberikan dukungan agar kegiatan ini berjalan dengan baik. Bila perlu, tidak hanya sepekan lagi tetapi bisa jadi untuk setiap hari,” pungkasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari