Dinas Lingkungan Hidup Jayapura bagi-bagi bak sampah di sekolah

Papua No. 1 News Portal | Jubi,

Sentani, Jubi – Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sentani, Kelasina Yanggreseray, mengatakan sekolah yang dipimpinya mendapat bantuan dua bak sampah dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Jayapura. Bantuan itu dimaksud guna menjaga lingkungan sekolah tetap bersih.

“Karena harapan ke depan ini kabupaten yang mendapatkan penghargaan Adipura. Jadi kami sekolah–sekolah harus siap untuk mendukung itu,” kata Kelasina, saat ditemui Jubi di ruang kerjanya, Kamis (7/12/17).

Kelasina mengatakan beberap sekolah di Kabupaten Jayapura menjadi pilot project untuk mendukung Kabupaten Jayapura Bersih Lingkungannya.

“SMP Negeri 2, SMP Negeri 1, SMP Bonaventura, SMP dan SMP 4 Harapan. Untuk SD ada SD Melamhili, SD AbeAle, dan di daerah Nimboran sana ada satu sekolah,” ucapnya.

Kelasina mengatakan dari Dinas Lingkungan Hidup datang memberikan dua buah bak sampah namun menurutnya itu masih kurang. Kalau bisa kasih lebih banyak karena sekolah-sekolah besar ini penghasil sampah plastik yang paling banyak juga.

“Kalau bisa itu lebih dari dua. Kita ini sekolah besar karena kita ini ada 33 rombongan belajar. Kalau bisa 33 ditambah dengan ruang guru,” tutur Kelasina Yanggreseray.

Ia juga berharapa ada bak sampah khusus yang diletakkan di sekolah-sekolah besar yang dimana menghasilkan banyak sampah plastik, walau yang lain mengerti dalam membuang sampah namun yang lain belum juga sadar.

“Kita ini ada 1.000 orang anak, yang sadar lingkungan itu paling 900, jadi paling sampah hanya 100. Setiap hari di kali sama enam hari akan menghasilkan 600 sampah plastik. Itu kalau sebagian besar sudah sadar, kalau dia belum sadar buang sembarang,”kata Yanggreseray.

Yanggreseray  juga menilai bahwa sekolah ini menghasilkan sampah plastik paling banyak baik dari sampah plastik sirup, permen, dan makan ringan lainnnya yang diisi dalam plastik.

“Jadi kalau anak-anak dia buang 300 plastik itu tinggal dikali enam hari berarti akan menghasilkan 1.800 sampah plastik. Jadi mungkin harus ada satu bak sampah yang besar khusus untuk sampah. Jadi seminggu dua kali bisa datang di angkat,” tuturnya.

Di tempat terpisah, kepala sekolah SMP YPPK Bonaventura, Yohanes B. Sua Dula, mengatakan tahun ini sekolahnya tidak mendapatkan bak sampah karena sudah dapat tahun 2016.

"Untuk tahun ini sekolah kami tidak mendapatkannya karena kami dikasih bak sampah itu di waktu tahun 2016 jadi di 2017 ini tidak ada," katanya. (*)

Related posts

Leave a Reply