Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku telah mendapat informasi mengenai sejumlah nama pegawai lembaga antirasuah yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Di antara yang tak lolos itu termasuk dirinya.
“Iya benar, saya dengar info tersebut. Upaya untuk menyingkirkan orang-orang baik dan berintegritas dari KPK adalah upaya lama yang terus dilakukan,” ujar Novel Senin (3/5/2021) malam.
Baca juga : KPK mengakui 43 pegawai mundur selama 2020
Pegawai KPK mencuri barang bukti emas 1,9 kilogram
Pegawai KPK kembali mengundurkan diri, kali ini dua orang
Novel menilai ada upaya dari dalam untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas di tubuh KPK dilakukan salah satu pimpinan yang hendak memecat pegawai lewat alur tes tersebut.
“Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut. Karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh Pimpinan KPK sendiri,” kata Novel menambahkan.
CNNIndonesia.com, menyebut ada 75 pegawai KPK yang tak lolos ujian dan terancam diberhentikan bekerja dari lembaga antirasuah tersebut. Sumber itu menuturkan ada pemaksaan kehendak dari Ketua KPK, Firli Bahuri, yang berencana memberhentikan para pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan.
“Dalam rapim setelah TWK diterima KPK, Firli bersikeras memecat yang tidak lulus ASN, padahal sudah diperingati oleh pimpinan dan pejabat struktural yang lain, bahwa tidak ada dasar memecat, kemudian juga dasar penilaian juga tidak ada indikator [yang] jelas,” kata sumber tersebut.
Dari sumber internal ini diketahui mereka yang tidak lolos ujian terdiri dari Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) penyidik dan penyelidik dari unsur internal, pengurus inti Wadah Pegawai (WP) KPK, hingga pegawai berprestasi lainnya. Novel termasuk satu di antara 75 pegawai tersebut.
Ketua KPK Firli Bahuri enggan komentar kabar perihal rencana pemecatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa KPK telah menerima hasil tes dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), tetapi belum membuka data tersebut.
“Silakan ke Sekjen untuk hal tersebut karena sampai saat ini pimpinan belum membuka hasil tes wawasan kebangsaan. Hasil tes wawasan kebangsaan diterima Sekjen dari BKN tanggal 27 April 2021 dan sampai sekarang belum dibuka,” kata Firli. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol