Di Nabire ada 13 kasus baru, 1 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh

Bupati Nabire, Isaias Douw memimpin rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Nabire, para Asisten, dan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Selasa (28/4/2020), untuk membahas bertambahnya kasus positif korona di Nabire. - Dok. Humas dan Protokol Setda Nabire
Bupati Nabire, Isaias Douw memimpin rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Nabire, para Asisten, dan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Selasa (28/4/2020), untuk membahas bertambahnya kasus positif korona di Nabire. – Dok. Humas dan Protokol Setda Nabire

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Pada Selasa (28/4/2020) Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Papua telah mengumumkan 13 kasus baru positif korona di Nabire. Sebelumnya Nabire telah memiliki tiga kasus positif, dan satu pasien dinyatakan sembuh pada Selasa.

Read More

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Nabire, Frans Sayori menyatakan konfirmasi 13 kasus baru merupakan hasil dari pengiriman 35 spesimen Orang dalan Pemantauan (ODP) di Nabire ke Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Papua pada Jumat (24/4/2020). Pada Jumat, Gugus Tugas Covid-19 Nabire juga mengirimkan tiga spesimen pasien positif korona, untuk mengetahui tingkat kesembuhan mereka.

“Berdasarkan hasil tes PCR atas swab yang dikirim ke Litbangkes Papua menunjukkan hasil bahwa 13 ODP dinyatakan positif terpapar Covid-19. [Selain itu], satu dari tiga pasien positif dinyatakan [memiliki hasil tes] negatif,” kata Frans Sayori dalam siaran pers yang dikeluarkan Selasa.

Menurut Sayori, ketiga pasien positif Covid-19 di Nabire telah dua kali menjalani tes PCR untuk mengetahui tingkat kesembuhan mereka. “Untuk tes kali kedua itu, dari tiga orang tersebut, satu orang [hasilnya]  negatif, dua orang masih positif. [Dengan tambahan 13 kasus baru positif korona, [yang saat ini] ada dalam perawatan [di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire] 15 orang,” ujar Sayori.

Menurutnya, sejumlah dua pasien dirawat di RSUD dengan kondisi ringan sedang. Sementara 13 pasien lainnya ditempatkan di ruang isolasi khusus di Sanoba dan di Girimulyo, karena belum ada gejala penyakit Covid-19. “Tim Gugus Tugas terus memantau dan memastikan mereka dalam kondisi aman, sehat, dan tidak melakukan aktivitas di luar tempat isolasi,” kata Sayori.

Dia juga menyatakan sebanyak 22 ODP yang dinyakan negatif sedang menjalani isolasi mandiri, dan diminta tetap melanjutkan isolasi itu selama 14 hari ke depan, untuk memastikan bahwa mereka benar-benar negatif Covid-19. “Tim Gugus Tugas saat ini sedang bekerja untuk mendata, mengisolasi, dan melakukan rapid test dan swab test kepada semua pihak, keluarga dan semua  yang telah kontak dengan mereka yang telah positif. Hasilnya akan kita kirim ke Jayapura dalam waktu dekat,” kata Sayori.

Dengan 16 kasus positif yang telah terkonfirmasi, jumlah kasus positif di Nabire menempati urutan keempat dalam daftar kabupaten/kota dengan jumlah kasus positif korona terbanyak di Papua. Kasus positif korona yang lebih banyak ditemukan di Kabupaten Mimika (45 kasus), Kota Jayapura (44 kasus), dan Kabupaten Jayapura (31 kasus).

Menyikapi terkonfirmasinya 13 kasus baru positif korona itu, Bupati Nabire Isaias Douw menggelar rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Nabire. Rapat itu juga dihadiri para  Asisten dan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19.

Ada tujuh keputusan yang dihasilkan rapat itu, termasuk meminta 22 ODP yang mendapatkan hasil tes PCR negatif untuk melanjutkan isolasi mandiri selama 14 hari, sampai benar-benar tidak menunjukkan gejala dan dinyatakan sembuh total.  Rapat juga memutuskan untuk meneruskan isolasi terhadap keluarga dan semua yang telah berkontak dengan pasien positif korona. Semua anggota keluarga dan orang yang pernah berkontak dengan pasien positif korona akan menjalani tes cepat atau rapid test.

Selain itu, pelayanan makanan dan kontrol petugas medis kepada pasien positif korona yang tengah diisolasi akan diperketat. Seluruh Puskesmas selama beberapa hari ke depan diminta untuk memantau, mendata, dan melaporkan warga yang menunjukkan gejala Covid-19, atau perihal bertemu pasien positif korona.

Semua akses masuk ke Nabire, baik lewat darat, laut, dan udara, juga tetap ditutup. Orang yang kedapatan melanggar aturan itu akan ditindak tegas, dan kendaraannya akan dibakar.

Di Jayapura Juru bicara Satuan Tugas Pengendalian dan Pencegahan (Satgas) Covid-19 Papua dr Silwanus Sumule SpOG mengatakan pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap Kabupaten Nabire dan Biak Numfor, karena memiliki pertambahan kasus baru yang signifikan. Nabire merupakan “gerbang” pergerakan orang menuju Wilayah Adat Meepago di kawasan pegunungan tengah Papua, yang meliputi Kabupaten Paniai, Deiyai, Dogiyai, dan Intan Jaya.

Nabire bersama Biak Numfor juga merupakan poros pergerakan orang dan hub transportasi di Wilayah Adat Saireri, termasuk Kabupaten Supiori, Yapen, dan Waropen. Satgas Covid-19 Papua meminta seluruh Dinas Kesehatan yang berada di wilayah Saireri dan Meepago segera mengaktifkan tenaga surveillance.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply