Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Kabupaten Jayapura pada pertengahan November 2021 hingga minggu ketiga Januari 2022, berada dalam zero kasus Covid-19.
Namun dari grafik Covid di Kabupaten Jayapura terbaru, saat ini telah 8 pasien baru yang terpapar. Bermula pada 21 januari dengan 1 pasien, bertambah 4 pasien pada 29 Januari, bertambah 2 pasien pada 31 Januari dan bertambah 1 pasien pada 2 Februari.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie, mengungkapkan dari hasil tracking yang dilakukan tim medis terhadap penularan Covid saat ini, bahwa pasien yang terpapar ini sebelumnya melakukan perjalanan ke luar Papua.
“Setelah mereka kembali ke Papua, lalu melalui skrining oleh KKP kelas 2 Jayapura yang dilaporkan melalui aplikasi, kami tim kesehatan langsung mendatangi yang bersangkutan dan memberikan pengobatan, sekaligus isolasi mandiri,” ujar Khairul di Sentani, Selasa (1/2/2022).
Dengan adanya jumlah pasien yang terpapar, kata Lie, pihaknya mulai mengambil langkah sigap seperti memastikan rumah sakit siap. Menurutnya jika kasus meningkat karena virus omicron 70 kali lebih kuat dan memiliki sifat menular, maka yang terjaring akan diisoman.
Lalu, kata dia, vaksinasi digenjot lagi bagi masyarakat yang rentan. Sebab kondisi dosis lengkap lansia masih di bawah 25 persen, anak-anak di bawah 10 persen, dan ini merupakan kelompok rentan dan harus dilindungi, dengan mendorong agar mereka mau divaksinasi sehingga memiliki antibodi yang cukup kuat, dalam menghadapi gelombang omicron.
“Vaksinasi booster ketiga bagi masyarakat umum. Dengan kondisi omicron yang sangat menular maka booster ketiga dapat meningkatkan titer antibodi masyarakat umum, sehingga jika terjangkit maka tidak parah dan tidak menularkan dengan cepat kepada orang lain,” ucapnya.
Khairul juga mengatakan pihaknya terus menggalakkan prokes di segala aktivitas agar tidak banyak yang sakit dalam satu waktu tertentu, dan jika terjadi akan dapat dikendalikan dengan cepat.
Pada tahun ini, katanya, untuk program kerja lebih mengarah kepada peningkatan mutu dan jenis pelayanan. Baik pada tingkat distrik melalui pusat pelayanan kesehatan, dan kampung melalui pelayanan kesehatan terpadu.
“Penyediaan alkes, logistik, dan perbaikan sarana prasarana pelayanan. Harapan kami di tahun ini bisa membuka bangsal perawatan saraf (neurologi), dan digitalisasi sistem informasi rumah sakit,” jelas Lie.
Sementara itu, Petronela Risamasu, Direktur RSUD Yowari Kabupaten Jayapura mengatakan, meskipun belum ada pasien yang dirawat, pihaknya tetap menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana serta logistik.
“Ada 18 tempat tidur yang siap difungsikan untuk rawat inap pasien Covid sedang, berat, dan kritis. Sementara untuk sumber daya manusia (petugas) akan direlokasi ke ruang rawat isolasi Covid, sesuai dengan kondisi.”
“Dalam menghadapi Covid varian baru, jangan panik berlebihan tapi juga jangan lengah, Covid masih ada dan kita bisa menghadapinya bersama, yang paling penting, laksanakan pencegahan 5M (terutama memakai masker dengan benar) dan vaksin,” tambah Risamasu. (*)
Editor: Kristianto Galuwo