Bencana itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah barat Kabupaten Bogor itu sejak Selasa (12/5/2020) sore hingga Rabu dini hari.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Bogor, Jubi– Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor, Jawa Barat tepatnya Desa Sukamulih kembali diterjang bencana banjir, bersamaan dengan longsor yang lokasinya tak jauh dari lokasi smeula, yakni Desa Wangun Jaya Kecamatan Leuwisadeng. Kondisi itu mengakibatkan puluhan rumah terendam dan tertimbun.
“Dini hari tadi telah terjadi musibah di dua tempat yaitu banjir di Desa Sukamulih Kecamatan Sukajaya dan longsor di Desa Wangun Jaya Kecamatan Leuwisadeng,” kata Bupati Bogor, Ade Yasin, Rabu, (13/5/2020).
Baca juga : Ini dokumentasi lengkap serta pekerjaan rumah pasca bencana Sentani 2019
Bupati Jayapura sebut bunyi-bunyian besok malam peringati bencana banjir bandang
Buku “Bencana Sentani 2019” menegaskan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
Menurut Ade, bencana itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah barat Kabupaten Bogor itu sejak Selasa (12/5/2020) sore hingga Rabu dini hari. Akibat meluapnya Sungai Ciputih dan terkikisnya tanah di Desa Wangun Jaya mengakibatkan puluhan rumah terendam, dan belasan lainnya tertimbun longsor.
“Saya sudah menginstruksikan BPBD dan pemerintah kecamatan setempat untuk melakukan penanggulangan bencana serta memetakan kejadian di lapangan,” kata Ade menambahkan.
Dua hari sebelumnya, Senin (11/5/2020) Desa Sukamulih Kecamatan Sukajaya juga sempat terendam banjir bersamaan dengan desa di sebelahnya yaitu Desa Jayaraharja. Sedikitnya ada 33 rumah terendam air Sungai Ciputih saat itu.
Kecamatan Sukajaya merupakan wilayah terdampak bencana awal tahun 2020 dengan kerusakan paling parah dibandingkan tiga kecamatan lainnya di wilayah barat Kabupaten Bogor, yakni Kecamatan Nanggung, Cigudeg, dan Kecamatan Jasinga.
Peristiwa longsor dan banjir bandang juga terjadi pada awla tahun lalu mengakibatkan kerusakan pada ribuan rumah masyarakat, jika dirinci, sebanyak 1.092 unit rusak berat, 1.625 unit rusak sedang, dan 1.334 unit rusak ringan. (*).
Editor : Edi Faisol