Menjadikan sampah yang sulit terurai itu punya nilai manfaat
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Pamekasan, Jubi – Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur, memanfaatkan sampah plastik menjadi hiasan rumah tangga. Langkah itu menjadikan sampah yang sulit terurai itu punya nilai manfaat.
“Kami bekerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan yang ada di Pamekasan ini untuk pelaksanaan program tersebut,” kata Kepala DLH Pemkab Pamekasan, Amin Djabir, Minggu, (8/9/2019).
Baca juga : Bupati Merauke launching program pengendalian sampah plastik
Warga sumbang sampah plastik untuk ekobrik
Sampah plastik rusak pemandangan kota Jayapura
Ia menjelaskan, sekolah yang menjadi mitra pemanfaatan sampah plastik meliputi sekolah Adiwiyata di Pamekasan. Selain itu DLH Pamekasan juga akan memberikan hadiah kepala sekolah kreatif yang membentuk kelompok keterampilan pengolah sampah plastik menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi.
“Sekarang ini sudah ada beberapa sekolah yang membuat keterampilan yang bahan dasarnya dari sampah plastik,” kata Djabir menambahkan.
Salah satu lembaga pendidikan di Pamekasan yang telah memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan keterampilan adalah SMA Negeri 4 Pamekasan. Para siswa di sekolah itu berkreasi dengan memfungsikan sampah plastik menjadi bahan konstruksi pembuatan meja dan kursi.
“Bahan yang kami gunakan pembuatan kursi dan meja itu dari limbah plastik, botol plastik, ban bekas, kayu, paku, lakban dan kulit kursi serta meja,” kata Cahyono, salah seorang siswa yang tergabung dalam kelompok kreatif sekolah SMA Negeri 4 Pamekasan.
Cahyono mengakui proses pemanfaatan sampah plastik ini memang tidak mudah. Pertama, harus dilakukan pemilihan antara sampah anorganik dan sampah organik. Kemudian memasukkan limbah plastik ke botol plastik hingga penu dan merekatkan atau melakukan perekatan dari botol yang satu dengan lainnya menggunakan lakban.
“Lalu sambung dengan proses pengemasan, sebelum dilapisi oleh kulit kursi menggunakan kayu sebagai alat menyangga,” kata Cahyono menjelaskan.
Bahan limbah plastik yang digunakan merupakan hasil dari pungut sampah dan gerakan pungut sampah SMAN 4 Pamekasan. Selain bermitra dengan komunitas TPA, Disperindag, DLH dan Dinas Pendidikan Pemkab Pamekasan. (*)
Editor : Edi Faisol