Papua No. 1 News Portal | Jubi
Yogyakarta, Jubi — Pemerintah Kabupaten Bantul Provinsi Yogyakarta mengaku menjemput warga yang menolak vaksin Covid-19. Tercatat ada sejumlah warga penduduk beberapa kecamatan di Bantul yang terpantau menolak vaksinasi Covid-19 dengan alasan ideologi ini. Antara lain di Kecamatan Sewon, Banguntapan, dan Kasihan.
“Kami juga menjemput komunitas atau orang-orang yang menolak divaksinasi karena alasan ideologis,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat mendampingi Menkes meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SD Muhammadiyah Jogodayoh, Bambanglipuro, Bantul, DIY, Jumat (21/1/2022).
Baca juga : Orangtua diminta dukung vaksinasi anak 6-11 tahun
5 provinsi akselerasi vaksinasi termasuk Papua Barat dan Papua
Tokoh agama diminta sukseskan program vaksinasi-3
Beberapa kelompok itu telah dirayu atau dibujuk dan telah dijemput. Pemkab menggandeng organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. “Karena mereka ormas besar di Bantul yang memiliki fasilitas ambulans. Kita jemput mereka akhirnya mereka mau. Dengan rayuan dan jaminan dari pemerintah bahwa vaksin ini halal aman,” ujar Halim menambahkan.
Menurut Halim, akhirnya kelompok warga yang menolak vaksinasi mau divaksin. Sehingga akan mempercepat capaian vaksin di daerahnya.
Halim juga mengatakan upaya penjemputan juga diterapkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik layaknya warga lanjut usia (lansia). Salah satunya lewat program drive thru vaksinasi. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol