Covid-19 menyebar, Fiji terapkan karantina wilayah

Dr. James Fong. - Fiji Government/Facebook

Papua No.1 News Portal | Jubi

Suva, Jubi – Masyarakat di Fiji cemas dengan apa yang akan terjadi karena jumlah kasus Covid-19 terus meningkat.

Pada Kamis (22/4/2021), pihak berwenang kembali mengkonfirmasi dua kasus positif Covid-19 di kompleks perumahan Wainitarawau di daerah Cunningham di ibu kota, Suva. Pada Minggu, satu lagi kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal diumumkan.

Read More

Usaha-usaha di Viti Levu yang dianggap pemerintah sebagai ‘berisiko tinggi’ akan ditutup selama 14 hari ke depan.

Ini termasuk pusat kebugaran, bioskop, bar, dan pusat hiburan, sementara restoran hanya dapat menyediakan layanan antar pesanan.

Perjalanan internasional telah ditangguhkan mulai tengah malam, pada Rabu malam, dengan pengecualian yang dibuat hanya untuk orang-orang Fiji yang bepergian untuk tujuan medis atau orang lain dengan persetujuan khusus.

Perumahan Wainitarawau telah ditetapkan sebagai daerah karantina, batasan yang sama dengan yang diberlakukan di sekitar Nadi dan Lautoka ketika wabah kembali mulai awal pekan ini.

Sheik Abdul memiliki sebuah kantin di dekat Wainitarawau yang terkena dampak dan mengatakan bahwa orang-orang membeli barang secara berlebihan dalam satu waktu atau panic buying di toko-toko, beberapa orang pulang dengan tangan hampa.

Di dekatnya, Taufiq Koya memiliki usaha sewa mobil. Koya menerangkan kepada Pacific Beat bahwa ‘orang benar-benar takut’.

“Otoritas kesehatan sedang melakukan tes Covid-19, Anda bisa melihat kendaraannya lewat berulang kali” ungkapnya. “Pemerintah benar-benar berupaya 100 untuk mencoba menemukan orang-orang yang terkena virus ini.”

Sekretaris Tetap Kesehatan Fiji, Dr. James Fong, mengatakan bahwa privasi mereka yang tertular Covid-19 itu penting dan mereka tidak boleh di-stigmatisasi.

“Kami berhasil mengidentifikasikan keluarga ini karena mereka membuat keputusan patriotik untuk maju, dan karena mereka jujur kepada kami tentang kemana saja mereka bepergian,” tuturnya. “Kita perlu menghapus stigma seputar Covid-19 . Masalahnya itu ada pada virus.”

Otoritas kesehatan juga menerangkan mereka sudah siap jika ada lebih banyak kasus terdeteksi dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, seperti dilansir RNZ Pacific, jumlah total kasus virus yang dikonfirmasikan di Papua Nugini telah mencapai lebih dari 10.000. (Pacific Beat)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply