Empat orang sedang dikarantina di Fiji akibat dugaan terkena Covid-19, satu orang di Tonga diduga terinfeksi. – RNZI/ AFP

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Nadi, Jubi – Empat orang di Fiji sedang dikarantina dan diperiksa dengan kecurigaan infeksi virus corona Covid-19. Kementerian Kesehatan setempat berkata mereka telah memperluas cakupan pasien yang dicurigai terkena Covid-19, dan memasukkan siapa saja yang mengalami gejala gangguan pernapasan baru-baru ini, yang telah berkunjung ke negara-negara dimana virus tersebut telah beredar secara lokal.

Menurut WHO, hingga saat ini, virus itu telah menyebar di 30 negara.

Sejak peraturan baru tersebut berlaku, empat orang telah dimonitor untuk virus Corona di Fiji, tetapi dilaporkan semuanya dalam kondisi stabil.

Seorang bayi perempuan berusia 15 bulan dilaporkan mengalami gejala gangguan pernapasan di Suva setelah tiba dari AS minggu ini. Seorang perempuan dewasa, 37 tahun, yang baru pulang dari Italia dihentikan karena juga menunjukkan gejala gangguan pernapasan saat diperiksa di bandara di Nadi. Seorang bocah berusia 3 tahun dan ibunya, 26, juga mengalami gejala yang serupa setelah kembali dari Bali dan Singapura.

Pemeriksaan laboratorium dan penelusuran riwayat kontak sedang dilakukan untuk keempatnya.

Satu terduga kasus Covid-19 di Tonga

Tonga pun sedang menangani kasus pertama dugaan virus corona, setelah seorang perempuan Tonga, 21, kembali dari Sydney pada hari Senin (2/2/2020) dengan gejala influenza, menurut berita Matangi Tonga.

Ia telah mengunjungi dokter di Australia pekan lalu, dimana ia diberi tahu bahwa dia hanya terserang flu biasa. Namun, gejalanya memburuk di Tonga, sehingga pada Rabu, dia dikonfirmasikan menderita pneumonia.

Pejabat kesehatan dilaporkan cemas pasien itu terkena virus corona, karena seberapa cepat infeksi paru-paru memburuk.

Perdana Menteri Pohiva Tu’i’onetoa berkata sampel dari pasien tersebut telah dikirimkan ke Selandia Baru, untuk diperiksa di laboratorium, proses yang akan selesai dalam waktu tiga hari.

Untuk sementara, Kementerian Kesehatan Tonga kini sedang mencari tahu orang-orang yang pernah melakukan kontak dengannya di Tonga, serta penumpang-penumpang dalam pesawat yang ia tumpangi saat pulang.

Selandia Baru membantu negara-negara Pasifik menghadapi ancaman Covid-19 

Selandia Baru akan memberikan bantuan kepada negara-negara Pasifik untuk membantu mempersiapkan mereka dalam menghadapi ancaman virus corona.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, menekankan pentingnya kerja keras Selandia Baru bersama-sama dengan tetangga-tetangganya untuk memastikan kawasan Pasifik tetap aman, dan dipersiapkan sebaik mungkin untuk melawan virus itu.  Selandia Baru turut mendanai rencana tanggap virus corona regional Pasifik dengan WHO, bersama dengan Australia, untuk menanggapi permintaan bantuan dari negara-negara Kepulauan Pasifik.

Pemerintah Selandia Baru juga telah menunjuk lembaga ilmu pengetahuan dan penelitian, Institute of Environmental Science and Research, untuk memproses sampel pasien Covid-19, tanpa biaya. Peters berkata Selandia Baru juga akan mengirim tim-tim medis ke Kepulauan Cook, Niue, dan Tokelau untuk mendukung kesiapsiagaan mereka terhadap Covid-19.

Sementara itu, akibat lesunya perekonomian di Kepulauan Mariana menyusul wabah global virus corona, sekolah-sekolah negeri (CNMI PSS) terpaksa harus mengurangi jadwal sekolah seminggu, turun menjadi empat hari per minggu.

Otoritas Pendidikan negara itu memutuskan dengan suara bulat untuk menurunkan hari sekolah dalam seminggu menjadi empat hari, dan jam pengajaran staf PSS menjadi hanya 64 jam setiap minggunya. Ini berarti, mulai bulan depan, staf pengajar dan siswa tidak akan bersekolah pada Jumat. Meskipun berkurang, PSS yakin bahwa jadwal sehari-hari sekolah akan tetap sama. (RNZI)

Editor: Kristianto Galuwo