Covid-19 di Jerman, ICU penuh pasien dikirim ke Italia

Covid-19 Papua
Foto ilustrasi. - pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Satu rumah sakit di Bavaria Freising, Jerman, terpaksa mengirim pasien Covid-19 ke RS di Italia. Langkah itu dilakukan karena ICU mereka penuh dan kekurangan tenaga kesehatan.

Read More

“Pekan lalu, pada Rabu atau Kamis, kami harus mengirim seorang pasien dengan helikopter ke Merano (Italia),” ujar direktur medis rumah sakit di Freising, Thomas Marx, kepada AFP pada Kamis (18/11/2021).

Marx menjelaskan bahwa rumah sakit tempatnya bekerja saat itu menangani 13 kasus di ruang ICU, sementara ruangan itu sebenarnya hanya bisa menampung 10 orang. Sedangkan lima dari jumlah pasien yang ditangani di ICU itu terinfeksi Covid-19. Semua pasien Covid-19 itu belum divaksinasi.

Baca juga :  Ini alasan Jerman segera hentikan tes gratis Covid-19
Atasi lonjakan Covid-19, Jerman kirim oksigen ke India
Pekerja panti jompo Jerman overdosis vaksin Covid-19

Marx menyatakan bahwa rumah sakit itu tak punya tempat lagi untuk menampung pasien. Menurutnya, sejumlah rumah sakit di Bavaria juga penuh.

Rumah sakit pun memutuskan untuk mengirimkan satu pasien itu Merano yang berjarak sekitar 350 kilometer dari Freising jika ditempuh lewat jalur darat.

“Kami kehabisan kapasitas. Itu alasan kami harus menggunakan cara-cara ini,” ucap Marx menjelaskan.

Jerman dalam beberapa kesempatan menerima pasien dari negara tetangga lantaran RS di wilayah asal penuh. Namun kini, giliran negara itu yang menghadapi amukan gelombang keempat pandemi hingga RS di beberapa negara bagian kewalahan.

Seperti rumah sakit di Freising, klinik-klinik di Munich juga tak bisa lagi menampung pasien. “Tim bertahan, tapi kami sangat frustrasi karena pada akhirnya kami jadi harapan terakhir bagi segala sesuatu yang salah di masyarakat,” kata dokter di ruang ICU Klinik Schwabing Munich, Niklas Schneider.

Orang yang sakit dan nyawanya terancam, lanjut Schneider, datang ke klinik Munich.

“Kami harus merawat mereka. Mereka butuh bantuan. Tak masalah jika sebelumnya mereka anti-Corona, anti-vaksin atau sudah vaksin penuh, meskipun kami tak punya lagi ruang rawat inap terakhir,” katanya. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply