Papua No.1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Sempat nol kasus Covid-19, kini di Jayawijaya terdapat tujuh kasus yang berasal dari penularan lokal, di mana enam di antaranya sedang melakukan karantina mandiri, dan seorang pasien dirawat di Rumah Sakit Wamena.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengatakan lima orang di antaranya merupakan satu keluarga yang dinyatakan positif, namun keluarga tersebut mengaku sudah dua bulan lebih tidak melakukan perjalanan keluar Wamena.
“Mereka ini punya usaha, jadi mungkin kontaknya di situ sehingga satu keluarga positif, tambahan dua kasus akhir pekan lalu sehingga sekarang ada tujuh kasus,” katanya kepada wartawan di DPRD Jayawijaya, Senin (15/11/2021).
Ia menjelaskan, satu pasien ditemukan positif setelah hendak keluar Wamena lalu melakukan test antigen, disusul test PCR yang juga positif.
Sementara seorang pasien lainnya didapat saat yang bersangkutan akan berobat di Rumah Sakit Wamena, dari hasil test antigen dan PCR dinyatakan positif.
“Kita takut sekarang ada penularan lokal, karena akses darat dari Jayapura lewat Yalimo. Sedangkan penanganan Yalimo terlalu bebas, sehingga kita antisipasi jalur darat,” katanya.
Bupati menyebut akan coba berkoordinasi dengan pihak keamanan menyangkut pengawasan melalui jalur darat ke Jayawijaya, karena selama ini orang-orang dari Jayapura yang masuk Jayawijaya melalui Yalimo hingga ratusan kendaraan.
“Sehingga akan koordinasi dengan keamanan untuk bagaimana kita lakukan penjagaan pos atau seperti apa,” katanya.
Kasus baru ini ditemukan sebelum adanya kebijakan setiap calon penumpang dengan moda transportasi udara, bisa hanya melakukan test antigen bagi yang sudah dua kali vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya, Dokter Willy E. Mambieuw menambahkan, dari tujuh orang pasien ini enam di antaranya masih melakukan karantina mandiri, dan satu pasien dirawat di ruang isolasi rumah sakit.
“Satu pasien yang dirawat di rumah sakit itu entah dari mana penularannya dan masih dilakukan stressing. Dari ketujuh pasien ini merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG),” kata Willy Mambieuw. (*)
Editor: Kristianto Galuwo