Butiran tepung sagu dari Kampung Yoboi

Abraham Tokoro dengan hasil produksinya Tepung Sagu Sentani - Jubi/Engel Wally
Abraham Tokoro dengan hasil produksinya Tepung Sagu Sentani – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Koperasi Howale Kampung Yoboi Distrik Sentani telah memproduksi Tepung Sagu Sentani dalam kemasan. Tepung berbahan sagu ini dapat digunakan untuk membuat aneka kue dan makanan ringan lainnya termasuk papeda.

Read More

Ketua Koperasi Tani Howale, Abraham Tokoro, mengatakan awalnya dari aktivitas anak muda di Kampung Yoboi dan Kehiran yang sering membantu orangtua mereka membersihkan hutan/dusun sagu hingga kerja pengolahan sagu untuk kebutuhan makan sehari-hari serta dijual ke pasar.

Dikatakan, dari rutinitas ini berkembang menjadi pembersihan dusun sagu seluas lima hektare yang dilakukan setiap pekan dan bulan secara rutin sejak 2017 hingga memasuki Oktober dan November 2018.

“Kegiatan kami ini lalu direspons Dinas Perkebunan Provinsi Papua dengan memberikan fasilitas pendukung berupa peralatan kerja seperti parang, sabit, dodos, dan sepatu karet. Ini cikal bakal kami mulai memikirkan untuk mengolah sagu dalam kemasan,” ujar Bram, sapaan akrabnya, saat ditemui di Sentani, Kamis (28/2/2019).

Dijelaskan, menjadi sebuah kemasan ini diolah dari sagu mentah hasil ramasan isi pohon sagu itu lalu dikeringkan dan diperhalus lagi melalui mesin parut yang kami sewa. Pengelolaan sagu kemasan ini sendiri dalam koperasi howale ada 23 orang yang telah dibagi dalam masing-masing tugas.

“Dari semangat yang ada, kami akhirnya dibantu oleh dinas perkebunan untuk membuat plastik kemasan yang mampu menampung butiran tepung sagu seberat satu kilo setiap paketkemasannya. Dan kami memberikan harga 50 ribu perkilo,” jelasnya.

Lanjut Bram, untuk sementara tepung sagu sentani ini masih dijual dalam kalangan terbatas di keluarga. Kita berharap kedepannya hasil produksi ini bsa mendapat tempat serta pasar yang baik ditengah masyarakat sebagai bahan komsumsi pangan lokal.

“Secara legalitas, produksi kemasan ini belum kami laporkan kepada pihak BP POM untuk mengecek secara detail berat bersih dan kandungan gizi didalamnya. Sejauh ini sudah bisa dikonsumsi oleh masyarakat ,” ungkapnya.

Salah satu Tokoh Pemuda di Kampung ini Jimmy Wally memberikan apresiasi terhadap inovasi dan semangat yang dilakukan oleh sejumlah pemuda di Kampung Yoboi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam sebagai bahan pangan lokal yang tentunya akan diminati oleh banyak orang.

“Dari isi kemasan dengan berat satu kilo ini saja bisa digunakan untuk bikin kue, putar papeda, dan lain sebagainya secara sederhana. Kita berharap ada dukungan pemerintah terhadap apa yang dilakukan oleh generasi muda kita saat ini, apalagi menjelang PON 2020 yang semakin dekat. Tepung sagu ini bisa menjadi oleh-oleh para peserta dan tamu yang datang ke tempat ini,” katanya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply