Bupati Jayapura sebut database pendidikan dan kesehatan dikelola secara online

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw saat diwawacarai media di Sentani. -Jubi/Engel Wally

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan database masyarakat untuk kepentingan pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Jayapura harus dikelola secara online.

“Input data masyarakat diberikan dari tingkat kampung, sehingga semua dokumen kependudukannya diketahui secara pasti,” ujar Bupati Awoitauw saat ditemui di Sentani, Rabu (12/1/2022).

Read More

Dikatakan, proses manual yang dilakukan saat ini, jelas sangat lambat dan banyak tahapan yang harus dilewati. Hal itu memperburuk sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Misalnya, kata Mathius, jika ada pasien ke rumah sakit untuk keperluan berobat, tidak perlu lagi membawa kartu dan lain-lain, tinggal menyebutkan nama dan alamat rumah sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), maka semua layanan kesehatan yang dibutuhkan dapat terlayani dengan baik.

“Melalui BPJS, negara telah memberikan anggaran kesehatan di setiap pusat layanan. Sehingga layanan kesehatan yang diperlukan oleh masyarakat dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Dikatakan, untuk mendorong terlaksananya pelayanan yang berbasis online ini, maka diperlukan adanya konektivitas jaringan internet yang baik di setiap pustu, puskesmas hingga rumah sakit. Dari kota hingga ke pinggiran, jaringan internet maupun seluler harus terkoneksi dengan baik.

“Beberapa provider penyedia jasa telekomunikasi telah berkoordinasi dengan kami di pemerintah daerah, dan telah disepakati bersama dengan instansi teknis yang akan mempersiapkan produk layanan berbasis internet di setiap pusat layanan kesehatan, pendidikan, juga fasilitas umum lainnya.”

“Pihak Telkom dan Telkomsel sudah berkoordinasi dengan kami dan akan membangun sejumlah menara dan tower pendukung, di sejumlah tempat di Kabupaten Jayapura. Hal ini juga sudah kami sampaikan kepada instansi teknis untuk memberikan dukungan dan memperlancar semua proses pembangunan yang akan dilakukan, termasuk masyarakat adat sebagai pemilik hak ulayat,” tambahnya.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, secara terpisah mengatakan kebutuhan layanan internet di wilayah kota saat ini sangat tinggi. Data Telkom Sentani menyebutkan ada 10.311 pelanggan di wilayah perkotaan yang saat ini dilayani. Baik di perkantoran, tempat usaha, perhotelan, ruko, rumah singgah, puskesmas, sekolah, dan perumahan warga.

Kominfo, kata Griapon, dalam masa pandemi ini telah melakukan kegiatan road show RT/ RW Net, dengan harapan seluruh masyarakat kampung dapat mengakses internet melalui pemerintah kampung. Untuk wilayah perkotaan, jaringan internetnya dengan layanan fiber optik, sementara di luar atau di pinggiran kota digunakan layanan Visat.

“Di kota, dengan pemasangan IndiHome, layanan internet pada Puskesmas Sentani, Sentani Timur, dan Waibhu sudah berjalan. Sementara untuk puskesmas yang di luar perkotaan, digunakan jaringan Visat dan sudah terpasang semuanya,” ujar Gustaf.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPR Kabupaten Jayapura, Hariyanto Piet Soyan menambahkan bahwa pengolaan data masyarakat secara online baik untuk pendidikan, kesehatan, dan layanan umum lainnya sangat diperlukan.

“Secara teknis, pekerjaan dan pemasangan jaringan internet seharusnya diserahkan penuh kepada Kominfo, sehingga apa yang diperlukan dalam proses pelayanan kepada masyarakat di bidang lain seperti perikanan, pertanian, perkebunan dan pelayanan yang lain dapat dikerjakan dengan baik, tanpa harus mencari data masyarakat secara manual lagi,” ujarnya. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply