Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, memberikan ultimatum untuk semua persiapan tempat dan lahan relokasi bagi warga yang terdampak bencana.
Dikatakan, lahan-lahan yang akan menjadi tempat relokasi warga adalah bagian selatan Danau Sentani dan juga lahan kosong di samping perumahan warga di Kemiri.
“Semua tempat harus dipastikan tanpa ada persoalan dan diukur menggunakan GPS, karena itu akan menjadi dasar untuk meyakinkan orang yang kita kerja sama dalam hal membangun tempat tersebut,” ujar Bupati Awoitauw, di Sentani, Sabtu (18/5/2019).
Lahan di Kemiri, kata Bupati Awoitauw, masyarakat tidak mau pergi jauh dari tempat atau bekas rumah mereka yang terdampak banjir. Sementara lahan yang dipilih saat ini masih belum selesai persoalan hukumnya.
“Tempat tersebut masih dalam proses, karena ada tiga pihak yang mengklaim kepemilikan tempat itu. Pemerintah, masyarakat Ifale, dan masyarakat Yahim. Sudah sampai proses pengadilan, Felle mangaku punya sertifikat tanahnya tetapi di pengadilan mereka kalah, dan sedang banding kembali. Kita melihat proses tersebut dengan tim untuk mengatur solusi terbaik bagi masyarakat, karena proses relokasi harus dilakukan,” kata Bupati Awoitauw.
Sementara itu, Hermes Felle, anggota DPRD Kabupaten Jayapura, mengatakan persoalan kepemilikan tanah memang sangat rumit ketika sudah ada yang saling klaim. Tetapi untuk kepentingan warga masyarakat, pemerintah daerah harus membeli tempat tersebut.
“Tinggal menunggu keputusan pengadilan seperti apa, tetapi solusi untuk percepatan relokasi yang akan dilakukan maka tidak ada jalan lain pemerintah harus membeli ketika satu pihak dimenangkan oleh pengadilan,” ungkapnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari