Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua hingga saat ini sangat pasif dalam proses relokasi warga yang sedang diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Menurutnya, di masa transisi ini pihaknya sangat membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk Pemerintah Kota Jayapura yang berbatasan langsung dan memiliki kawasan cagar alam Robhonghollo, dan Pemerinta Provinsi Papua.
Bupati Awoitauw menilai Pemkot Jayapura dan Pemprov Papua kurang aktif dalam melakukan koordinasi dengan sejumlah pimpinan daerah secara khusus di wilayah pegunungan.
“Kerjasama sudah kami tandatangani di hadapan Presiden RI. Ada 16 pihak yang saling berkoordinasi bahu membahu menangani bencana yang terjadi saat ini di Kabupaten dan Kota Jayapura,” ujar Bupati Awoitauw, saat ditemui di Sentani, Sabtu (18/5/2019).
Sementara, dalam rapat koordinasi langsung dengan kementerian dan lembaga negara di Graha BNPB Pusat, belum lama ini, kata Bupati Awoitauw, setelah datang ke Jayapura ini mereka sedang menunggu tindak lanjut yang akan disampaikan oleh pemerintah daerah.
“Kepastian yang ditunggu saat ini adalah soal lahan, ketika sudah beres semua dan proses relokasi berjalan maka mereka siap membantu untuk membangun perumahan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak,” katanya.
Sebelumnya, Kepala BNPB Pusat Donny Monardo, mengatakan para pengungsi yang masih tinggal di pengungsian, hendaknya tidak berlama-lama.
“Kalau mereka sudah bosan, pasti akan kembali lagi ke tempat tinggal lama dan itu akan sangat menyusahkan pemerintah setempat dalam melakukan pencarian dan pendataan untuk relokasi,” ungkapnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari