Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bupati Jayapuran, Mathius Awoitauw, minta PDAM Jayapura bekerja ektra keras dalam penyediaan air bersih di Kabupaten Jayapura.
Ketersediaan air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura saat ini memang masih menjadi keluhan warga, karena saluran langganan air semua instalasinya tidak berfungsi sejak terjadinya banjir bandang Maret lalu.
Kerusakan instalasi air bersih mengakibatkan sebagian besar tempat yang terdampak banjir bahkan yang tidak terdampak juga mengalami kesulitan untuk mengkonsumsi air milik PDAM.
“Kita berharap PDAM bisa cepat menangani persoalan ini, bukan berati mereka (PDAM-Red) tidak melakukan apa-apa. Sudah ada intake yang dibangun sementara untuk melayani masyarakat, tetapi dalam volume yang kecil,” ujar Bupati Awoitauw, di Sentani, Kamis (16/5/2019).
Dikatakan, ketersediaan air bersih juga sangat penting bagi masyarakat kita yang saat ini masih dalam kondisi pemulihan pasca bencana, tetapi juga bagi mereka yang tidak terdampak bencana.
“Kita sudah perintahkan untuk pelayanan dengan mobil tanki harus terus berjalan, untuk melayani masyarakat yang membutuhkan air bersih,” katanya.
Sementara itu, Sony Yanggo, seorang warga Makhendang Distrik Sentani, mengaku keluarganya setiap dua hari sekali harus membeli air tanki dengan ukuran 1100 liter untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
“Instalasi PDAM sudah tidak berjalan, setiap dua hari sekali dalam seminggu kami membeli air tandon yang berukuran 1100 liter dengan harga Rp150 ribu, untuk kebutuhan masak dan MCK,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PDAM, Entis Sutisna, mengatakan pihaknya telah membangun satu buah intake penampungan air bersih di kawasan Sosial untuk melayani kebutuhan masyarakat, selain itu juga sejumlah kendaraan tanki dioperasikan untuk melayani masyarakat yang berada di pesisir Danau Sentani. (*)
Editor: Dewi Wulandari