Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw meminta agar pintu masuk dan keluar di Bandar Udara Sentani, serta jalur jalan darat yang menghubungkan daerah lain agar diperketat.
Hal ini diberlakukan karena adanya 8 pasien baru Covid-19, yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah mereka masing-masing. Pengawasan ketat juga harus diberlakukan oleh tim medis, bagi para pasien yang sedang isoman.
Menurutnya, kebijakan itu dilakukan meski Kabupaten Jayapura pada akhir 2021 telah berhasil menekan penyebaran virus corona hingga berada pada level zero kasus, selama periode November 2021 hingga pertengahan Januari 2022.
“Petugas KKP kelas 2 Jayapura akan kami surati agar tidak menerima atau merespons setiap permintaan rekomendasi surat jalan atau sejenisnya, baik dari dalam maupun daerah. Baik itu pejabat maupun masyarakat biasa, tidak boleh main-main dengan virus corona,” tegas Bupati Awoitauw di Sentani, Kamis (3/2/2022).
Mathius juga menyebutkan jumlah pasien sebanyak 8 orang ini harus dijaga dan dirawat dengan melakukan pengawasan setiap saat, baik pasien maupun keluarga dan lingkungan sekitarnya. Pengalaman lalu, proses penyebaran virus corona ini tidak tangung-tangung dan sangat sulit dibendung ketika penyebarannya sudah meluas.
“Protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat di luar rumah wajib digunakan, dan yang belum vaksin harus divaksin. Karena yang sudah vaksin akan lebih mudah pencegahannya, sekalipun tertular pasti lebih cepat proses penyembuhannya karena antibodi sudah terbentuk,” jelasnya.
Disinggung soal pembatasan aktivitas masyarakat, Awoitauw menginginkan adanya peningkatan pengawasan terhadap jalur masuk dan keluar. Karena 8 pasien yang isoman saat ini sebelumnya telah melakukan perjalanan dari luar Papua.
“Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, yang terpenting adalah protokol kesehatannya dijaga dan wajib menggunakan masker. Petugas medis harus bisa memastikan setiap pergerakan orang yang masuk dan keluar dari bandara,” ucapnya.
Bupati Awoitauw berharap agar seluruh masyarakat tidak menganggap remeh dengan situasi pandemi dan virus corona yang masih ada. Ribuan orang di Kabupaten Jayapura pada waktu lalu telah tertular dan disembuhkan, bahkan ada yang meninggal, dan ini menjadi pelajaran yang berharga serta harus diwaspadai selalu.
“Dampak dari pandemi, kita lambat melakukan proses pembangunan. Oleh sebab itu, saat ini semua pihak harus lebih waspada dan jalankan prokes setiap keluar rumah,” kata Awoitauw.
Sementara itu, Petronela Risamasu, Direktur RSUD Yowari Kabupaten Jayapura mengatakan, bagi masyarakat yang habis melakukan perjalanan dari luar Papua, wajib untuk memeriksa kesehatan. Selain itu juga, tidak boleh melakukan aktivitas di luar rumah selama 10 hari atau harus isoman, untuk memastikan virusnya tidak menular kepada orang lain. Setelah sembuh atau benar-benar aman, aktivitas di luar rumah wajib menggunakan masker.
“Jangan panik saat mengetahui terinveksi atau tertular virus corona, percayakan sepenuhnya kepada petugas medis agar bisa melakukan tugasnya dengan baik dan penanganan bisa intensif,” jelasnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo