Bupati Awoitauw harap warga rawat keunikan Kampung Yoboi

Papua
Pengunjung berpose di dermaga Kampung Yoboi, Sentani, Kabupaten Jayapura, beberapa waktu lalu - Jubi/Engelbert Wally.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Keunikan dermaga di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua ternyata mengundang perhatian Bupati Mathius Awoitauw. Dia mengatakan keberadaan dermaga berwarna-warni itu semakin memperkuat ciri khas Yoboi sebagai perkampungan di pinggiran Danau Sentani.

“Yoboi ini unik karena kampung terapung. Semua aktivitas masyarakat dilakukan di atas para-para (jembatan kayu),” kata Awoitauw, Selasa (30/6/2020).

Read More

Bupati Awoitauw menyempatkan diri mengunjungi Yoboi dan mengikuti ibadah bersama warga setempat di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Maranatha Papua, akhir pekan lalu. Dia berharap warga mempertahankan keunikan dan ciri khas Kampung Yoboi.

“Saya penasaran dengan dermaga warna warni sehingga berkunjung ke sana. Saya mengapresiasi kreativitas pemuda setempat sehingga dermaga menjadi viral dan ramai dikunjungi orang,” ujar Awoitauw, yang turut mengabadikan keindahan dermaga Yoboi dengan berfoto bersama pengunjung lain.

Dia mengatakan Yoboi juga sempat populer karena pemberitaan mengenai warga yang beribadah dengan berperahu di gereja sewaktu banjir bandang pada tahun lalu. Karena itu, dia salut dengan semangat, kekompakan dan ketaatan dalam beragama pada masyarakat di kampung tersebut.

“Semangat Injil harus dijaga karena berbicara tentang (mewartakan) kabar baik (kedamaian hidup) sehingga tidak boleh ada permusuhan antarsesama. Apalagi, mereka akan memperingati 89 tahun penyebaran Injil di Kampung Yoboi pada 1 Juli ini,” jelas bupati dua periode tersebut.

Pemuda Kampung Yoboi Billy Tokoro mengatakan pengecatan dengan beragam warna terhadap dermaga bakal dilanjutkan ke lokasi permukiman dan fasilitas umum setempat. “Kami berencana mewarnai seluruh (lingkungan) kampung, termasuk jembatan, dan 88 rumah (warga). Karena itu, kami mengharapkan dukungan penuh dari masyarakat serta pemerintah kampung dan pemerintah kabupaten.” (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply