Buku Nahkoda Tangguh di Tengah Badai, belajar dari kepemimpinan Ketua KPU Arief Budiman

Resensi Buku, Papua
Buku Nahkoda Tangguh di Tengah Badai. - IST

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Oleh: Andrias Gobay*

Keluarga besar KPU dari Sabang sampai Merauke mengenal bahwa Bapak Arief Budiman sebagai sosok penyelenggara pemilu yang paripurna. Bersama komisioner lain, ia sukses menakhodai kapal besar KPU melewati serangkaian gelombang pasang dan hantaman badai setiap tahapan pemilu dan berhasil menghelat pemilu paling rumit di dunia.

Read More

Selain kepemimpinannya yang visioner dan integritasnya yang tidak pernah diragukan, Arief Budiman juga merupakan sosok yang humanis dan rendah hati.  Perpaduan sisi kepemimpinan dan sisi humanis yang dimiliki, dituangkan secara apik oleh para koleganya dalam buku ini.

Buku ini mengulas bermacam-macam, ada yang ilmiah dengan referensi-referensi dan ada yang tulisannya narasi pemikiran murni yang dialaminya, terhadap pengalaman bersama Ketua KPU Arief Budiman atau kesan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Ternyata semua memberi kesan positif.

Peran dan posisi sosok Arief Budiman dalam menjalankan tugasnya mampu dengan baik menjadi nahkoda kapal besar yang bernama KPU RI.

Baca juga: Keterbukaan informasi mencegah korupsi

Setelah empat tahun menjadi ketua KPU RI, ia telah membuktikan kecakapan dan kemampuan kepemimpinannya yang ditunjang dengan kapasitas dan pengalaman keilmuan kepemiluan, sehingga pencapaian kolektif pemilu/pilpres 2019 (5 kotak suara) dan pilkada 2020 dalam kondisi pandemi Covid-19, sangatlah memuaskan.

Selanjutnya karena dinamika pemilu dan pilkada yang sangat kencang, pada April 2021, Arief Budiman diberhentikan sebagai Ketua KPU RI melalui sidang DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum) menjadi anggota KPU RI. Namun sikap tangguh dan jiwa kepemimpinan terus ditunjukkan seorang Arief Budiman.

Dalam pengantar buku ini, Ilham Saputra (Ketua KPU RI 2021-2022), pengantar atau motivasi 2 Pramono Ubaid Tanthowi (Anggota KPU RI 2017-2022),mengulas tentang kualitas kepemimpinan Arief Budiman, dilanjutkan dengan Bab I dengan judul  “Terima Kasih Pak Arief Budiman Selamat Mengemban Amanah Pak Ilham Saputra”.

Bab ini menceritakan sosok Arief Budiman yang selalu mendorong dan mengingatkan komisioner KPU daerah akan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme penyelenggara pemilu dengan menjaga kekompakan dan solidaritas.

Baca juga: Degradasi Persipura dan konspirasi Jakarta di Papua

Bab II ditulis oleh Widoyono Agung Sulistiyo (Anggota KPU Provinsi Riau) dengan judul  “Teladanmu Sebagai Model Kami: Leadership, Sikap Etik dan Soliditas Tim”.

Dalam tulisan banyak menggambarkan kepemimpinan Arief Budiman sebagai KPU RI terdapat success story yang luar biasa, yaitu, yang pertama kali digelar dan hasilnya tingkat partisipasi nasional pemilih di atas rata-rata, yaitu 82% dan kedua pilkada 2020 yang dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19 yang diragukan banyak pegiat pemilu dan pemilih, bahkan diminta untuk diundur atau dibatalkan oleh banyak orang.

Bab III “Arief Budiman: Pemimpin Yang Egaliter, Berintegritas dan Energik. Pada bagian Bab III, penulis menggambarkan gaya kepemimpinan Arief Budiman yang egaliter berintegritas dan energik. Kebersamaan mereka dalam berbagai momentum penting. Gaya kepemimpinan egaliter Arief Budiman bukan saja kepada penulis melainkan seluruh staf KPU RI.

Pada Bab IV “Arief Budiman: Gaya Kepemimpinan”. Pandangan lain dari bagian ini, sosok Arief Budiman bukan saja saat orator yang memukau, melainkan paparan yang sistematis pendengar muda memahaminya.

Baca juga: Semangat anak-anak “kaki abu” di rutan Polda Papua

Kemampuan komunikasi yang ditujukan Arief Budiman dalam merawat soliditas jajaran penyelenggara pemilu, dapat dilihat pada kesuksesan dalam penyelenggaraan pemilu paling rumit di dunia, dengan pencoblosan lima surat suara dalam satu hari. Di bagian selanjutnya penulis menceritakan sejumlah pengalaman inspirasi dari sosok Arief Budiman kepada jajaran KPU seluruh Indonesia.

Selanjutnya di Bab V Pak AB dan Plat AB, dalam tulisannya secara singkat menggambarkan bahwa sosok Arief Budiman sebagai orang penting di jajaran KPU, tetapi beliau selalu mencukupkan diri dengan keinginan sederhana—orang yang spontan, penuh kejutan tapi tetap bersahaja.

Bab VI Arief Budiman dan Putusan Etik, Bab VII “Nahkoda di Tengah Badai, Electoral Leadership Legacy Arief Budiman” menggambarkan inovasi-inovasi dalam bidang kepemimpinan elektoral yang digagas dan diaktualisasikan oleh Arief Budiman bersama para komisioner KPU.

Sedangkan Bab VIII “Kepemimpinan Berkarakter Sang Ketua” dan Bab IX “Arief Budiman Teladan Kami”, serta Bab X “Keberhasilan Pemimpin Dimulai dari Keberhasilan Mengelola Diri Diri Sendiri”.

Bab XI Apa Kabar, Ketua Arief Budiman ….?  Di bagian akhir pembahasan penulis menggambarkan sistem pemilu pertama yang menggabungkan pemilihan legislatif dan presiden dan cenderung melelahkan bagi semua pihak yang terlibat. Pemilu 2019 membuat kami harus bergabung di barisan para mantan pemain, mantan ketua KPU. (*)

* Penulis adalah komisioner KPU Kabupaten Dogiyai, Papua

  • Judul Buku: Nakhoda Tangguh Di Tengah Badai, Teladan dan Leadership Ketua KPU Arief  Budiman 2017-2021
  • Penulis: Nugroho Noto Susanto, dkk.
  • Penerbit: Penerbit Samudera Biru
  • Editor: Widiyono Agung S.
  • Desain Sampul: Narto Anjala
  • Layout:  Fadhal Akhyari
  • Terbit:  November 2021
  • Tebal: xxii + 168 hlm 14×20 cm
  • ISBN: 978-623-261-314-0

Editor: Timoteus Marten 

Related posts

Leave a Reply