Budidaya tiram di Banda Aceh mengadopsi Jepang

Ilustrasi menu tiram , pixabay.com
Ilustrasi menu tiram, pixabay.com

 

Sebelumnya pemerintah Banda Aceh sudah mencoba budidaya tiram di Gampong Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, yang hasilnya  layak dikembangkan secara intensif.

Read More

Papua No. 1 News Portal | Jubi,

Banda Aceh,  Jubi  – Pemerintah Kota Banda Aceh akan mengintensifkan budidaya tiram modern di negara Jepang.  Langkah itu dilakukan guna meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir di ibu kota Provinsi Aceh.

“Dengan budidaya modern ini, petani tiram tidak perlu lagi masuk dan berendam di air mencari tiram. Hasil produksinya juga meningkat lebih tiga kali lipat,” kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Selasa, (19/3/2019).

Baca juga : Ekspor kopi asal Aceh mencapai 81,67 juta dolar AS

Sebelumnya pemerintah Banda Aceh sudah mencoba budidaya tiram di Gampong Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, yang hasilnya  layak dikembangkan secara intensif.  Budidaya tiram dengan cara modern itu terinspirasi setelah diri bertemu dengan sejumlah wanita petani tiram.

“Saat itu mereka menyampaikan bagaimana mereka petani tiram tidak perlu berendam lagi,” kata Aminullah menjelaskan.

Aminullah kemudian studi banding ke Jepang melihat petani di negara matahari terbit tersebut membudidayakan tiram. “Cara budi daya tiram petani Jepang diadopsi di Banda Aceh. Hasilnya memuaskan dan akan dikembangkan di Banda Aceh,” katanya.

Budidaya tiram modern tidak membutuhkan modal besar. Modal hanya untuk membangun keramba serta penyediaan keranjang tiram, tiram baru dipanen enam bulan ke depan.

Ketua Kelompok Waduk Naga Gampong Tibang, Mukrami, mengatakan hasil budidaya tiram modern tersebut lebih menjajanjikan dengan hasil panen meningkat.

“Kalau mencari tiram dengan cara lama, tidak pasti. Seharian berendam, belum tentu dapat tiram seperti yang diharapkan,” kata Mukrami.

Menurut dia, budidaya tram secara modern mampu menghasilkan hingga 20 kilo gram dalam satu kranjang. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply