Wamena, 29/4 (Jubi) – Untuk mensukseskan program nasional yaitu Sensus Pertanian 2013 khususnya di beberapa kabupaten di Pegunungan Tengah Papua, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya menyiapkan 564 petugas sensus yang akan melaksakan pendataan di lima kabupaten yaitu Kabupaten Jayawijaya, Nduga, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah dan Yalimo.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya, Ir. Trisno L. Tamanampo mengatakan, petugas yang disiapkan tersebut untuk melihat berapa jumlah rumah tangga yang terkafer di sektor pertanian, tanaman pangan, perikanan, peternakan dan juga kehutanan.
“Jadi bukan hanya melakukan sensus di Kabupaten Jayawijaya saja, tetapi di empat kabupaten lainya juga. Sedangkan untuk di Jayawijaya saja, kita siapkan 200 petugas yang nantinya mendata sektor pertanian di kalangan masyarakat,” ujar Trisno kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (29/4).
Dijelaskan, sebelum nantinya para petugas sensus turun lapangan, terlebih dahulu dilakukan pelatihan bagi instruktur daerah kemudian petugas pencacah yang diambil dari masyarakat di setiap wilayah atau block sensus.
“Jadi, nanti juga kita bisa dapatkan hasil dari sensus ini berapa jumlah ternak, baik itu ternak besar maupun ternak kecil kemudian dari sisi perikanannya berapa jumlah kolam yang dimiliki masyarakat. Dari sisi kehutanan bisa dikafer juga berapa rumah tangga yang bekerja di sektor perburuhan hutan,” terangnya.
Tujuan Sensus Pertanian kali ini menurut Trisno, secara umum nantinya pemerintah akan menggunakan data ini sebagai bahan evaluasi sejauh mana kegiatan pertanian ini sudah dilaksanakan di Kabupaten Jayawijaya dan kabupaten pemekaran lainnya.
Dari sisi program, data-data ini juga akan dipergunakan untuk pengembangan dari berapa sektor tersebut. Makanya dirinya berharap kepada masyarakat agar bisa memberikan data yang sebenarnya, karena data yang benar ini tergantung juga dari responden masyarakat itu sendiri.
“Jika jawabanya salah maka akan salah juga datanya. Selain itu, petugas-petugas yang akan mencacah juga diharapkan dapat diterima masyarakat yang akan didata artinya tidak ada penolakan. Minta dukungan pemerintah daerah baik dari tingkat kabupaten, distrik hingga kampung agar bisa turut mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa sensus pertanian ini sangat penting,” pintanya.
Diakui pula, dalam pelaksanaan sensus nanti BPS telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah maupun pihak TNI dan Polri guna mensukseskan program ini.
Disinggung mengenai anggaran, Trisno menjelaskan dalam pelaksanaan sensus nanti BPS Kabupaten Jayawijaya dialokasikan dana sebesar Rp. 3.264.066.000 yang akan mengkafer empat kabupaten lainnya di wilayah pegunungan.
“Dengan dana segitu, kalau mau dihitung kembali memang banyak kurangnya seperti melatih petugas di Kobakma harus carter Pesawat sedangkan di anggaran tidak disebutkan dicarter harus reguler, begitu juga di wilayah-wilayah Nduga harus mencarter Pesawat. Jadi beratnya di masalah transportasi,” tandasnya. (Jubi/Islami)