Papua No. 1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi – Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI berharap pelaksanaan ujian CAT seleksi CPNS di Papua Barat dapat berjalan aman dan damai. Jika terjadi gangguan keamanan, tentu hal tersebut akan mencoreng nama baik Provinsi Papua Barat di mata Nasional.
Charlie, Kepala bidang informasi kepegawaian BKN RI Regional IV menegaskan, agar pelaksanaan tes CAT untuk formasi khusus (honorer) di Papua Barat tidak diganggu dengan berbagai persoalan. Jika ada hal yang ingin diprotes, dia sebut itu urusan Gubernur Papua Barat, karena pelaksanaan tes CAT secara nasional.
“Jika di sini terganggu, maka sampai ke pusat juga akan terganggu. Maka saya minta jika ada pihak yang ingin protes atas pelaksanaan ujian CAT, silahkan anda bertemu dengan Gubernur, karena kami dari BKN hanya jalankan tugas secara Nasional,” ujarnya Selasa (24/4/2019) di Manokwari.
Dia mengatakan, biarlah proses ujian ini berlangsung. Karena bila ada data yang tidak benar, meski telah lolos ujian CAT, BKN bisa mengambil langkah untuk mencoret peserta yang datanya tidak benar.
“Saya harap proses ujian CAT ini jangan diganggu. Biarkan berjalan sampai selesai. Karena data siluman atau yang tidak benar akan ketahuan juga di BKN, mereka pasti dicoret,” tukasnya.
Sementara, Kepala BKD Papua Barat Yustus Meidodga mengakui pelaksanaan ujian CAT untuk 771 peserta seleksi CPNS formasi khusus, bertempat di SMK N 2 Manokwari.
Teknis ujiannya, dibagi dalam tiga sesi (kelas), disesuaikan dengan jumlah komputer yang tersedia.
“Ada tiga sesi ujian, karena peserta ujian ada 771, sehingga disesuaikan dengan jumlah komputer yang ada yaitu 70 unit. Dan besok baru kita tambah lagi satu sesi sehingga menjadi empat sesi sampai tanggal 26 April,” ujarnya. (*)
Editor : Edho Sinaga