Bisnis perhotelan di Yogyakarta mulai menggeliat

Ilustrasi, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Yogyakarta, Jubi  – Okupansi hotel di Kota Yogyakarta perlahan-lahan mulai mengalami kenaikan terutama saat akhir pekan, meskipun jumlah tamu pada hari lainnya masih tergolong cukup rendah.

Read More

“Pada akhir pekan, mulai Jumat, Sabtu, dan Minggu, okupansi hotel bintang bisa mencapai 35 persen, terutama untuk sektor tengah. Ini terjadi pada akhir pekan lalu,” kata Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranawa Eryana, Kamis, (25/6/2020).

Baca juga : Over kapasitas, Pemkot Surabaya siapkan 265 kamar hotel untuk isolasi

Update 3 Juni : RS penuh, 174 pasien Covid-19 dirawat di hotel

Perhotelan di Kabupaten Jayawijaya terpuruk akibat pandemi Covid-19

Meski Deddy menyebutkan hotel nonbintang, okupansi pada akhir pekan masih cukup rendah yaitu lima hingga 10 persen.

Menurut Deddy pengelola hotel menempuh berbagai upaya untuk menaikkan okupansi kamar, salah satunya memberikan harga promo pada akhir pekan, sehingga harga kamar pada akhir pekan justru lebih rendah dibanding hari lainnya.

“Kami sedang mencoba mengetes animo pasar pada masa sekarang ini. Meskipun okupansi belum membaik, tetapi kami mencoba untuk terus mem-branding bahwa ada hotel yang sudah mulai beroperasi kembali,” kata Deddy menjelaskan.

PHRI DIY memahami jika okupansi hotel belum membaik karena banyak layanan transportasi umum yang belum beroperasi secara penuh, seperti kereta api dan pesawat terbang.

Tamu yang menginap pun rata-rata berasal dari wilayah di sekitar DIY. Bahkan banyak dari dalam DIY, kemungkinan masyarakat ingin menghilangkan kejenuhan setelah beberapa waktu beraktivitas dari rumah.

Saat ini sudah banyak wisatawan dari luar daerah yang menanyakan apakah objek wisata dan hotel di DIY sudah kembali beroperasi.

“Bahkan ada yang sudah mengajukan reservasi, misalnya dari Lampung, Sukabumi dan Kalimantan. Tetapi kami jelaskan bahwa belum banyak objek wisata yang buka sehingga mereka memundurkan jadwal kunjungan,” katanya.

Tercatat dari 400 hotel dan restoran yang tergabung dalam PHRI DIY, 63 di antaranya kembali beroperasi dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat. Ia mengusulkan agar masih ada objek wisata yang bisa dibuka kembali, jika Pemerintah DIY memperpanjang masa tanggap darurat Covid-19. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply