Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga menyatakan 48 unit dari 541 unit anjungan tunai mandiri yang berada di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura rusak pasca amuk massa yang terjadi pada Kamis (29/8/2019). Hal itu disampaikan Sinaga di Jayapura, Senin (2/9/2019).
Menurut Sinaga, kebanyakan anjungan tunai mandiri (ATM) itu dirusak tanpa dijarah oleh para perusuh, sehingga tidak ada kerugian yang signifikan.”Yang terdampak itu sekitar 48 ATM dari 541ATM yang ada di kabupaten Jayapura dan kota Jayapura,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Jubi, di sela pertemuannya di BNI wilayah Papua di Entrop, Senin.
Terkait kebutuhan uang tunai, Bank Indonesia mencatat pasca amuk massa Kamis pekan lalu itu tidak terjadi lonjakan permintaan uang tunai dari masyarakat. “Tidak ada penarikan uang tunai besar-besaran, kebutuhan uang tunai mencukupi,” ujar Sinaga.
Sinaga menyatakan amuk massa pada Kamis pekan lalu berdampak bagi banyak pedagang tingkat eceran di Jayapura. Akan tetapi, ia memperkirakan amuk massa itu tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian di Papua. Bank Indonesia mencatat transaksi para pelaku ekonomi tetap berjalan, bahkan pada Jumat (30/8/2019) terjadi transaksi non tunai senilai Rp900 miliar.
Direktur Utama Bank Papua, F Zendrato mengungkapkan bahwa pihaknya belum selesai menghitung kerugian yang dialami Bank Papua dalam amuk massa Kamis pekan lalu. Zendrato menyatakan kecewa banyak ATM Bank Papua yang dijarah oleh para perusuh.
“Uangnya tak seberapa, namun aksi itu disengaja. [Mereka] merusak ATM dengan linggis, ini yang kami sayangkan,” ujarnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G