Bela serangan Israel, direktur badan bantuan PBB untuk Gaza dipanggil

Papua
Ilustrasi pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Direktur lembaga bantuan PBB atau UNRWA di  Gaza, Matthias Schmale telah dipanggil untuk berkonsultasi dengan atasannya di Yerusalem terkait komentar membela serangan Israel. Komentar itu membuat marah  dan menuai memprotes warga Palestina. Komentar  Matthias Schmale disampaikan dalam sebuah wawancara dengan televisi N12 Israel pada 22 Mei, dia mengatakan dia tidak membantah pernyataan Israel bahwa serangan udaranya “tepat”.

Read More

Dalam wawancara dengan Channel 12, Schmale ditanya tentang pernyataan IDF bahwa serangan militernya sangat tepat. “Saya bukan ahli militer tetapi saya tidak akan membantahnya. Saya juga mendapat kesan bahwa ada kecanggihan besar dalam cara militer Israel menyerang selama 11 hari terakhir,” kata Schmale, dikutip dari Times of Israel.

Baca juga : UNRWA Siap Gelar Konferensi Untuk Bangun Kembali Gaza 

Ini kebijakan Joe Biden tepati janji kampanyenya soal Palestina 

Kuwait sebut kebungkaman dunia dorong Israel langgar hukum

Tercatat sebelas hari konflik antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei. Lebih dari 250 warga Palestina tewas dalam ratusan serangan udara Israel di Gaza. Lebih dari 4.000 roket, banyak yang dicegat, ditembakkan oleh gerilyawan Gaza menewaskan 13 orang di Israel.

Schmale, yang berbasis di Gaza, telah meminta maaf atas pernyataannya di mana dia mengomentari keganasan serangan udara dan berkata: “… presisi ada di sana tetapi ada korban jiwa yang tidak dapat diterima dan tak tertahankan di pihak sipil”.

Sedangkan  seoarang mengatakan kepada Reuters bahwa Wakil Komisaris Jenderal Leni Stenseth untuk sementara akan memimpin tim Gaza. UNRWA menyediakan layanan pendidikan, kesehatan, dan bantuan kepada sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina yang terdaftar di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

“Dalam beberapa minggu mendatang, UNRWA akan meninjau mekanisme tanggap darurat di Gaza untuk menentukan pelajaran dan kesimpulan untuk meningkatkan respons dan kinerja UNRWA selama masa krisis dan darurat,” kata Mshasha. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply