Kakatua jenis jambul kuning itu berhabitat di Nusa Tenggara Timur, sedang kakatua Maluku habitatnya ada di Maluku.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kupang, Jubi – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur sedang merawat dua jenis kakatua langka, yakni kakatua jambul kuning atau Cacatua sulphurea) dan kakatua Maluku dengan nama latin Cacatua moluccensis. Kakatua jenis jambul kuning itu berhabitat di Nusa Tenggara Timur, sedang kakatua Maluku habitatnya ada di Maluku.
“Dua jenis kakatua yang dirawat di penangkaran sementara itu ditemukan dari warga,” kata Kepala BBKSDA NTT, Timbul Batubara kepada wartawan di Kupang, Rabu (6/3/2019).
Baca juga : Taman burung di Biak berpotensi dijadikan kebun binatang
Menurut Timbul sepasang kakatua Maluku yang dirawat saat ini ditemukan di atas sebuah kapal dari Maluku saat tiba di Kupang.
“Saat ditemukan jumlahnya belasan. Tetapi sebagian sudah dikirim kembali ke Maluku, agar kembali ke habitatnya, sementara dua kakatua Maluku ditinggalkan di Kupang untuk dirawat terlebih dahulu,” kata Timbul menambahkan.
Sejumlah kakatua itu akan dilepas ke habitatnya jika memang sudah dirasa perlu untuk dilepas. Meski ia khawatir jika dilepas nanti ada yang kembali memburu dan itu diakui menjadi masalah baru lagi.
Baca juga : Kala cenderawasih menyambangi kami
Selain dua jenis kakatua yang dirawat di lokasi penangkaran BBKSDA, tercatat ada burung Nuri Merah yang dirawat di tempat penangkaran yang sama. (*).
Editor : Edi Faisol