Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau PNN/Baappenas menyatakan ingin merangkul generasi milenial Papua. Aspirasi dan gagasan Generasi milenial dianggap penting untuk mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan di Papua.
Hal itu dinyatakan Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Kementerian PNN/Bappenas, Velix Vernando Wanggai di Jayapura, Rabu (7/8/2019). “Kami ingin para generasi muda ikut membangun daerah dengan aspirasi dan gagasannya. Mereka punya cara dan gayanya sendiri. Pemerintah tinggal dorong dengan program atau kebijakan untuk percepatan pembangunan,” kata Wanggai di sela diskusi peran anak muda dalam agenda 2030 yang berlangsung di Jayapura, Rabu (7/8/2019).
Wanggai menyatakan Kementerian PPN/ Bappenas ingin merekrut generasi milenial, khususnya para pengurus asosiasi profesional yang memiliki hobi traveling dan fotografi, maupun kalangan generasi milenial lainnya. “Intinya, kami ingin rangkul anak muda dari berbagai latar belakang profesi, namun satu pandangan dan ingin membangun daerahnya. Kami ingin agenda pembangunan berkelanjutan bisa diwujudkan di Papua,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Binny Buchori. Pelibatan generasi milenial penting dalam mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan, karena kaum milenial melihat dunia dengan perspektif berbeda. Binny menyatakan anak muda lebih memahami apa yang dibutuhkan generasi muda.
“Saya setuju dengan anggapan [bahwa] anak muda Papua lebih tahu dan bisa menentukan mau ke mana [arah pembangunan] Papua. Apalagi, saat ini sudah banyak anak Papua yang pintar dan berprestasi di luar negeri. Kita saja yang belum banyak tahu,” kata Binny.
Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Wiryanta mengatakan generasi milenial saat ini sangat lekat dengan telepon pintar. Pemerintah ingin memanfaatkan momentum itu dengan menggali ide maupun gagasan generasi milenial melalui gawai pintar yang mereka miliki.
“Kekuatan masa depan ada pada gagasan dan ide. Contohnya, Ahmad Zaki, pendiri sekaligus CEO Bukalapak. Hanya dengan ide itu, dia bisa bentuk satu perusahaan startup yang menghasilkan miliaran rupiah. Saya yakin anak-anak Papua juga akan mampu melakukan itu,” kata Wiryanta.
Staf Ahli Gubernur Papua Simeon Itlay mendukung program pemerintah pusat merangkul generasi milenial Papua, demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Papua. Hanya saja, ia berharap ide dan gagasan generasi milenial itu tetap mempertahankan identitas maupun budaya asli Papua.
“Setiap konsep pembangunan yang muncul dari gagasan [kaum] milenial harus berakar kepada kebudayaan Papua. Jangan sampai identias dan budaya Papua itu hilang, kemudian budaya dari luar yang masuk menggantikannya,” kata Itlay. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G