Papua No.1 News Portal
Jakarta, Jubi – Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) menyebut ledakan di Beirut pada Selasa, (4/8/2020) kemarin sore dirasakan sampai pulau Siprus yang berjarak 240 kilometer dari Lebanon.
“Kami menerima sejumlah laporan dari Siprus yang tampaknya terkait dengan ledakan ini, melaporkan kebisingan dan jendela berderak,” tulis twit EMSC, (5/8/2020).
Baca juga : Ledakan kapal perang AS lukai 21 orang
Ledakan dasyat terjadi di gudang rudal korps garda revolusi Iran
Ledakan di sebuah klinik Teheran menelan tewaskan 19 orang
Beberapa pengguna media sosial juga menulis di Twitter mereka merasakan ledakan di rumah mereka di Siprus. “Ledakan itu terasa di Limassol, Siprus, jendela kita terguncang,” twit Elias, warga Limassol lain yang mengira ada ledakan dibom.
Orang lain mengatakan dia juga mendengar ledakan itu dan merasakan gempa kecil di kota Nicosia. Menteri Luar Negeri Siprus Nikos Christodoulides juga men-twit dia telah berkomunikasi dengan pemerintah Lebanon dan telah menginformasikan kesiapan Siprus segera untuk membantu Lebanon.
Presiden Lebanon Michel Aoun menggelar pertemuan kabinet darurat pada Rabu, (5/8/2020) hari ini dan mengatakan keadaan darurat dua minggu diumumkan.
Ledakan di Beirut Lebanon menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai 4 ribu lainnya. Para pejabat mengatakan mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah ketika para pekerja darurat menggali reruntuhan untuk mencari para korban. Ledakan Selasa sore mengirim gelombang kejut ke seluruh kota dan menyebabkan kerusakan luas hingga pinggiran ibu kota.
Para pejabat mengaitkan ledakan itu dengan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disita dan disimpan di gudang di pelabuhan selama enam tahun. Namun, penyebab ledakan sendiri belum jelas. (*)
Editor : Edi Faisol