Banjir membuat sejumlah infrastruktur layanan seperti ruang server terendam.
Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Sampit, Jubi – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menghentikan sementara pelayanan administrasi kependudukan karena kantor mereka terendam banjir. Banjir membuat sejumlah infrastruktur layanan seperti ruang server terendam.
“Untuk hari ini pelayanan dihentikan dulu, besok kami benahi kabel-kabelnya. Kami cek dulu apa ada kerusakan atau tidak,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotawaringin Timur (Kotim) Agus Tripurna Tangkasiang di Sampit, Senin, (17/2/2020).
Tercatat hujan deras pada Minggu (16/2/2020) sore hingga malam membuat sejumlah lokasi di Sampit terendam banjir. Fasilitas pemerintah yang ikut terendam sebagian area RSUD dr Murjani Sampit dan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang sama-sama berlokasi di Jalan HM Arsyad meski tidak berdekatan.
Baca juga : Anak-anak sekolah korban banjir bandang, Disdik Jayapura klaim sudah beri bantuan
Banjir rob melanda 11 kampung di Distrik Waan
Kolong jembatan menyempit penyebab banjir di Kali Ular
Pada Senin pagi, banjir yang sempat merendam hingga ruang operasi RSUD dr Murjani Sampit berangsur surut. “Sementara banjir yang merendam halaman dan sebagian lantai kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil itu masih cukup tinggi,” kata Agus menjelaskan.
Agus menyatakan minta maaf kepada publik karena pelayanan terpaksa dihentikan sementara karena kondisinya tidak memungkinkan. “Selain peralatan yang dikhawatirkan ada gangguan akibat banjir, halaman dan ruang yang terendam banjir juga membuat ketidaknyamanan bagi warga yang hendak mengurus administrasi,” katanya.
Penghentian sementara pelayanan administrasi kependudukan tersebut juga diumumkan secara resmi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui akun media sosial mereka. Tujuannya agar diketahui masyarakat luas sehingga tidak sampai ada yang kecewa karena terlanjut datang ke kantor tersebut.
Catatan kantor berita Antara menunjukan banjir di kawasan itu berangsur surut pada sore hari. Namun banyaknya sampah dan rumput yang menyumbat jembatan yang tidak jauh dari kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, diduga turut memicu banjir tersebut.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Halikinnor memerintahkan seluruh satuan organisasi perangkat daerah menggalakkan gotong-royong pembersihan lingkungan.
“Tujuannya agar saluran air berfungsi maksimal sehingga tidak sampai terjadi banjir,” kata Halikinnor.
Ia juga meminta masyarakat juga membantu membersihkan saluran air atau drainase, setidaknya di lingkungan masing-masing. “Pemerintah daerah tidak akan mampu mengatasi banjir tanpa bantuan masyarakat,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol