Banjir bandang di Jatim tewaskan seorang warga

papua, banjir
Foto ilustrasi banjir. - pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Banjir bandang yang melanda enam desa di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, Kamis (10/3/2022), mengakibatkan seorang warga meninggal dunia. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hasil kaji cepat sementara enam desa yang terdampak banjir meliputi Desa Temayang, Desa Padasan, Desa Karanglo, Desa Jorojero, Desa Margomulyo dan Desa Wolutengah di Kecamatan Kerek.

Read More

“Atas peristiwa itu, seorang warga dilaporkan meninggal dunia,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat.(11/3/2022).

Baca juga : 1.800 unit rumah korban banjir bandang sudah selesai diperbaiki
Banjir bandang di Minahasa Tenggara satu korban belum ditemukan
Infrastruktur di daerah ini rusak akibat banjir

Menurut Muhari arus banjir terpantau cukup deras melintasi permukiman warga, bahkan sebuah mobil mini bus terseret arus banjir hingga masuk ke sungai. Tim gabungan telah mengevakuasi bangkai mobil tersebut menggunakan alat seadanya. Banjir bandang akibat hujan dengan intensitas tinggi itu juga menyebabkan satu tanggul jebol.

“Sementara itu, jumlah kerugian lain yang ditimbulkan atas peristiwa itu masih dalam proses pendataan lebih lanjut,” ujar  Muhari menambahan.

BPBD Kabupaten Tuban bersama instansi terkait, relawan dan masyarakat terus melakukan kaji cepat, evakuasi serta penyelamatan warga terdampak. Bantuan logistik dan peralatan juga telah diberikan kepada warga terdampak oleh tim BPBD Kabupaten Tuban.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyebut bahwa hujan ringan hingga sedang dan yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Tuban hingga Sabtu.

BNPB mengimbau kepada seluruh unsur pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, pemantauan kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan agar dilakukan secara berkala.

Muhari mengimbau untuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi.(*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply