Bangun rumah dari usaha bunga berbahan baku plastik

Bunga plastik karya Hulda Nari yang dijual di jalan Ifar Gunung Sentani Kabupaten Jayapura - Jubi/Yance Wenda
Bunga plastik karya Hulda Nari yang dijual di jalan Ifar Gunung Sentani Kabupaten Jayapura – Jubi/Yance Wenda

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Hulda Nari (48), ibu tujuh anak dan tiga cucu ini, menekuni usaha membuat bunga dan bahan plastik dan bahan baku pakis menjadi hiasan bunga yang indah.

Read More

“Usaha ini saya mulai dengan modal hanya Rp100 ribu saja tidak terlalu banyak, dan itu dibuat dalam jumlah sedikit, pake beli pot, plastik, lem gunting, dan daun,” jelas Hulda, ketika di temui Jubi di Toladan, awal pekan ini.

Usaha membuat bunga dari bahan kantong plastik ini dalam sehari ia bisa membuat dua sampai dengan tiga pot bunga jadi siap jual.

“Kalau sendiri itu paling dua atau tiga, kalau kelompok bisa di atas lima pot. Memang kita kelompok tapi dalam pembuatan ini tidak mudah karena harus melipat dengan baik dan gunting dengan baik agar terlihat rapi,” ucapnya.

Hulda Nari menjelaskan jika mereka yang hanya ingin bikin saja dan tidak menekuni usaha ini tentu akan berat.

“Yang paling sulit itu hanya proses melipat plastik itu saja karena tidak bisa sembarang, kalau memasang dan menyusunnya itu mudah saja, ” ucap nenek tiga cucu ini.

Bunga hasil karyanya dijual dengan harga relatif murah karena dibuat dari bahan sederhana.

“Untuk satu pot itu kena Rp150 ribu. Pertama yang saya buat sudah saya taruh persembahan di gereja GIDI, Baptis, dan GPDI, sudah banyak yang beli,” jelas Hulda Nari.

Usaha dari berjualan bunga plastik yang dibuat oleh tangan-tangan terampil ini dijual di kedai beralas daun sagu di pinggir jalan Ifar Gunung.

“Hasil dari jualan bunga ini selain digunakan makan minum, saya juga ada buat rumah, dan sudah setengah beton dan mudah-mudahan dapat selesai dengan hasil berjualan bunga ini,” ucap perempuan asal Genyem ini.

Hulda juga berharap usaha-usaha seperti ini pemerintah dapat melihatnya.

“Saya berharap ke depan pemerintah mungkin bisa lihat kami yang usaha-usaha kecil-kecilan ini, karena saya tidak hanya berjualan sebentar saja tapi mau kembang ke depannya,” jelasnya.

Iton Kogoya, wakil pendeta Gereja Baptis Imanuel Toladan Sentani Kabupaten Jayapura, mengatakan usaha seperti ini sangat baik sekali.

“Persembahan dari Ibu Hulda ini sangat bagus dan kami menyampaikan terima kasih karena ini usaha pertama yang ia persembahkan buat Tuhan,” jelas Iton.

Kata Iton keterampilan ini sangat baik jika anak-anak muda mempelajarinya.

“Kalau bisa anak-anak juga dapat mempelajari keterampilan seperti ini, karena keterampilan seperti ini saya lihat baik,” tuturnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply