Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Dua mantan atlet nasional asal Kabupaten Jayapura, Papua, Kartika Monim dan Erni Sokoy, dipercaya membawa api PON XX menyusuri Danau Sentani, dari Pantai Toware Kampung Kwadeware Distrik Waibhu menuju Pantai Wisata Khalkote Distrik Sentani Timur, Sabtu (2/10/2021).
Kartika Monim adalah atlet bola voli era tahun 1980-an dan Erni Sokoy adalah atlet dayung era tahun 2000-an. Keduanya berasal dari kampung yang sama yaitu Kampung Putali, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura.
Satu kebanggaan tersendiri bagi kedua mantan atlet ini atas kepercayaan yang telah dilaksanakan dengan baik dan penuh sukacita. Kirab Api PON XX Papua di Kabupaten Jayapura diantar tarian Isolo (tarian di atas perahu) dari Distrik Waibhu menuju Distrik Sentani Timur.
Rasa bangga dan haru disampaikan Kartika Monim, bahwa momen bersejarah ini, sebagai mantan atlet dia dipercaya membawa api PON menyusuri Danau Sentani sebagai tempat kelahirannya.
“Sangat luar biasa dan terharu. Di atas tanah ini dan mengelilingi Danau Sentani kami membawa api PON,” ujar Kartika saat ditemui di Sentani, Senin (4/10/2021).
Spiker andalan tim nasional bola voli putri ini mengaku penghormatan dan kepercayaan yang diberikan kepada dirinya dalam kirab api PON adalah momen yang mahal. Hal ini mengingatkan dirinya kepada masa-masa jayanya bersama tim voli putrid Indonesia di SEA Games 1989. Kala itu Indonesia menang atas Philipina berkat dua service mautnya di penghujung pertandingan.
“Namun ada rasa kecewa juga, di Pekan Olahraga Nasional ini masih banyak atlet dari luar Papua yang direkrut untuk membela Papua di berbagai cabang olahraga. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus cabang olaharga tetapi juga KONI Papua sebagai induk olahraga. Papua ini gudang atlet, tetapi kenapa tidak menggunakan potensi atlet dari Papua sendiri,” ungkapnya.
Baca juga: Dari Kalkote, kirab api PON XX Papua menuju Stadion Lukas Enembe
Hal senada juga disampaikan Erni Sokoy. Pewaris empat medali emas PON 2012 kelas kayak dan Dragon Boat serta tiga medali emas PON 2016 itu terpilih menjadi pembawa api PON XX Papua dari ratusan mantan atlet di Kabupaten Jayapura.
“Syukur kepada Tuhan bahwa saya dipercaya mengkirabkan api PON di tanah kelahiran saya. Tentunya hal ini akan menjadi motivasi bagi generasi muda dan juga para atlet yang saat ini sedang berjuang di Pekan Olahraga Nasional ke-20 di Papua,” ungkapnya.
Untuk berprestasi, kata pemilik tiga medali emas SEA Games Myanmar 2013, bahwa setiap orang yang ingin menjadi sukses dan berprestasi, langkah awal yang dilakukan adalah harus mencintai apa yang dikerjakannya. Ketika kita sudah benar-benar mencintai apa yang kita kerjakan, maka cinta yang sesungguhnya melalui kesuksesan dan prestasi akan datang dengan sendirinya. Dan ini bukti kerja keras dan usaha yang dilakukan.
“Setiap orang memimiliki prinsip hidup dan cara pandang yang berbeda. Tetapi usaha untuk bidang masing-masing harus dilakukan dengan ketekunan dan keseriusan yang benar lahir dari rasa cintanya kepada pekerjaan tersebut. Pada kesempatan ini selaku mantan atlet tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah, panitia besar, dan sub panitia di klaster Kabupaten Jayapura, Tuhan pasti menolong kita semua,” pungkasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari