ASN Pemkab Aceh Timur terlibat terorisme, hendak dikirim ke Afghanistan

Teroris, Papua
Ilustrasi teroris - IST

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Tercatat aparatur sipil negara (ASN) berinisial SJ alias AF ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiterori Polri terkait terorisme. AJ atau AF merupakan pegawai yang berdinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di wilayah Provinsi Aceh.

Read More

“Dinas Pemkab Aceh Timur,” kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, Senin (25/1/2021).

Winardy belum dapat merinci lebih lanjut soal instansi tempat terduga teroris itu bekerja sehari-harinya. “Materi tersebut masih menjadi pendalaman bagi tim Densus 88 saat ini,” kata Winardy.

SJ alias AF ditangkap oleh kepolisian di wilayah Gampong Sidodadi, kecamatan Langsa Lama karena terindikasi sebagai terduga terorisme. Dia merupakan satu-satunya pegawai negeri yang ditangkap sebagai terduga teroris pekan lalu di Aceh.

Dalam rentetan penangkapan itu ada lima orang terduga teroris yang diciduk oleh tim Densus 88 pada pekan lalu.

“Kelima terduga teroris ini diduga terlibat dalam jaringan Bom Polrestabes Medan, dan juga terlibat dalam pembuatan bom jaringan teroris yang ditangkap di wilayah Riau,” kata Winardy menjelaskan.

Baca juga : Sempat diserang teroris, ini kesiapan Pilkada Kabupaten Sigi 

Belasan terduga teroris di Bekasi dan Jakarta ditangkap

OPM tidak dapat disebut teroris

Selain itu para terduga teroris ini berencana untuk membuat bom yang akan dijadikan sebagai bahan aksi teror di wilayah Aceh. Selain itu, mereka pun berencana untuk berangkat ke Afghanistan dan bergabung dengan kelompok ISIS.

Densus 88 menyita sejumlah barang bukti seperti bahan pembuat bom yang berisikan 1 kilogram pupuk Kalium Nitrat, 250 gram bubuk arang aktif, 1 botol bersi 2 ribu peluru gotri silver dengan kaliber 6 mm, beberapa potongan besi yang diduga sebagai alat pembuat bom, dan dokumen-dokumen teror lainnya.

“Paspor-paspor milik terduga teroris juga ditemukan untuk melaksanakan Hijrah ke Khurasan, Afghanistan,” katanya. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply