Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Penggemar Arwana menggelar kontes ikan hias di Bali yang menampilkan kekayaan ikan hias yang terdapat di kawasan perairan secara nasional. Kontes melibatkan Bali Club Arowana dan Kementerian Kelautan Perikanan.
“Bali kita pilih karena Pulau Dewata memiliki magnet bagi wisatawan baik domestik maupun internasional,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Artati Widiarti, dikutip Antara Senin, (28/3/2022).
Baca juga : KKP target produksi ikan hias 18 miliar ekor
Rp500 ribu per hari dari berjualan ikan hias
Miniatur bunga hias peraup rupiah
Pameran dan kontes ikan hias Arwana yang pertama dan terbesar di Bali tersebut, lanjutnya, bertajuk “Bali Club Arowana National Competition” digelar di Kawasan Kuta Bali dari tanggal 24 hingga 27 Maret 2022.
Kontes itu menunjukkan kekayaan ikan hias Indonesia yang berlimpah kepada para pelancong di bali kini kembali bergeliat. Sedangkan ikan hias arwana dipilih karena merupakan ikan hias asli endemik Indonesia.
“Ikan itu memiliki daya saing tinggi dan tidak dimiliki oleh negara lain,”kata Artati menambahkan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Ditjen PDSPKP, nilai ekspor ikan hias Indonesia pada periode tahun 2017-2021 meningkat sebesar 27,6 juta dolar AS pada tahun 2017 menjadi 34,5 juta dolar pada tahun 2021, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 6,11 persen.
Permintaan ikan hias untuk pasar ekspor pada tahun 2021 didominasi oleh ikan hias air tawar sebesar 80,63 persen, dengan jenis ikan hias yang paling diminati adalah arwana.
Pada periode yang sama, lanjut Artati, nilai ekspor ikan hias arwana juga mengalami peningkatan dari 7,05 juta dolar pada tahun 2017 meningkat menjadi 7,46 juta dolar pada tahun 2021 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,8 persen.
Ekspor ikan hias arwana Indonesia pada tahun 2021 adalah ikan hias Arwana Super Red (Scleropages formosus) dengan nilai sebesar 7,3 juta dolar (98,74 persen), sedangkan untuk ikan hias Arwana Jardini (Scleropages jardini) dengan nilai sebesar 94,25 ribu dolar (1,26 persen).
“Hal ini menunjukkan ikan hias khususnya arwana, dengan segala keindahannya sangat diminati di pasar internasional dan memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan,” jelas Artati menjelaskan. (*)
Editor : Edi Faisol