Aksesoris bermotif Bintang Kejora dilarang masuk Stadion Lukas Enembe

PON XX Papua
Foto ilustrasi, gelang bermotif Bintang Kejora. - Jubi/Yance Wenda

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Sejumlah tiga warga yang ingin menonton upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua dilarang memasuki Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura, karena mengenakan aksesoris/perhiasan bermotif Bintang Kejora. Mereka akhirnya memilih batal menonton upacara pembukaan PON XX Papua.

Aksesoris atau perhiasan bermotif Bintang Kejora banyak dikenakan warga di Papua. Ada yang berupa noken, baju, gelang, topi, bando, anting-anting.

Read More

Akan tetapi, pada Sabtu (2/10/2021) penjaga di Stadion Lukas Enembe melarang warga yang memakai aksesoris Bintang Kejora memasuki stadion. “Ada tiga orang Papua yang pakai tas Bintang Kejora. Tapi mereka dilarang masuk stadion,” kata Pondina Wenda kepada jubi, Sabtu.

Baca juga: Dari Kalkote, kirab api PON XX Papua menuju Stadion Lukas Enembe 

Menurut Wenda, ketiga orang Papua itu sempat mendebat petugas yang melarang mereka memasuki stadion. “Saya bilang, itu hanya noken saja, dan gelang. Akhirnya, ketiga pemuda itu memilih keluar saja,” ujarnya.

Wenda menyayangkan pembatasan itu, karena PON XX Papua merupakan acara besar yang bersejarah. “Kenapa harus ada larangan seperti itu? Bilang ‘kita bisa’, tapi kita bisa apa, kalau yang pakai motif Bintang Kejora saja diusir pulang di atas tanahnya sendiri?” tanya Wenda.

Salah seorang warga lainnya, Yone menilai larangan itu diskriminatif. Menurutnya, PON XX Papua menerapkan terlalu banyak aturan. “Contoh saja, yang [mengenakan aksesoris] bermotif Bintang Kejora [harus] dilepas atau tidak boleh pakai masuk. Apalagi yang bertato. Itu aturan yang sudah kelewatan,” ujar Yone.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply