14 pemain dari tiga tim Linus masuk seleksi tim futsal PON Papua 

Pelatih tim futsal Papua di PON XX, Daud Arim
Pelatih tim futsal Papua di PON XX dan Ketua Panitia Linus Zona Papua 2022, Daud Arim - Jubi/Sudjarwo Husain

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Turnamen Liga Futsal Nusantara (Linus) Zona Papua 2022 baru saja berakhir. Tim Futsal Mimika keluar sebagai juara dari tiga tim yang ikut serta selama tiga hari, 17-19 Maret lalu di Lapangan Mutiara Hitam, Polimak I, Kota Jayapura.

Selama tiga hari pelaksanaannya, telescouting atau pemandu bakat tim futsal Papua yang juga sebagai ketua panitia, Daud Arim mengatakan, sebanyak 14 pemain dari tiga tim kontestan Linus zona Papua, yakni Elken FC (Kota Jayapura), Futsal Mimika, dan Silaga 1704 (Merauke) direkomendasikan masuk dalam seleksi tim futsal Papua yang akan disiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Sumatera Utara – Aceh tahun 2024 mendatang.

Read More

Daud Arim menjelaskan 14 pemain tersebut direkomendasikan untuk ikut seleksi tim PON Papua karena dianggap berkualitas dan dari segi usia juga memenuhi standar regulasi.

“Dalam tiga hari pertandingan Linus Zona Papua 2022 dan dari tiga tim yang ikut serta baik Elken FC (Kota Jayapura), Futsal Mimika, dan Silaga 1704 (Merauke). Hasil pantauan kami telescouting melihat ada 14 pemain yang masih dalam usia muda, dan kita lihat kualitas mereka, mental dan taktik, serta pemahamannya,” kata Daud kepada wartawan, belum lama ini.

“Sehingga kami merekomendasikan mereka ke Asprov PSSI Papua dan KONI Papua untuk kita menyeleksi mereka ke dalam tim futsal yang akan dipersiapkan menuju PON XXI di Sumatera Utara-Aceh tahun 2024 mendatang,” tambahnya.

Tak hanya di ajang Linus, Daud Arim yang sukses mengantarkan tim futsal Papua meraih medali emas PON XX itu juga akan membidik beberapa pemain yang sedang tampil di ajang Wali Kota Cup 2022.

Kriteria pemain yang dicari yakni kelahiran tahun 2001 ke atas dan mempunyai kualitas yang mumpuni.

“Dari hasil ini juga kami akan memantau pemain lain yang bermain di ajang Walikota Cup. Kami mencari pemain dengan usia yang masih muda yang kelahiran 2001 ke atas, supaya nanti di tahun 2024 usia mereka masih dalam standar regulasi atau 23 tahun,” jelasnya.

Mantan pemain Persipura itu membeberkan, setelah dipastikan lolos ke PON XXI tanpa melewati Pra PON karena berpredikat sebagai juara bertahan, tim futsal Papua harus segera disiapkan, agar tak terkesan buru-buru dalam menyiapkan kerangka tim. Pasalnya, dari skuad juara PON XX lalu, tim futsal Papua hanya tersisa satu pemain saja yang masih bisa ikut serta di PON XXI.

“Karena tim futsal Papua sudah lolos otomatis ke PON XXI dengan status juara bertahan, jadi kita sejak jauh hari sudah harus menyiapkan kerangka tim kita. Jangan dekat PON baru kita cari pemain. Jauh-jauh hari kita sudah harus siapkan pemainnya, nanti tinggal Asprov PSSI Papua pelatih siapa yang akan menangani tim futsal Papua di PON XXI. Untuk tim kemarin hampir semua sudah tidak bisa bermain, satu pemain saja Daniel karena usianya masih muda,” ujarnya.

Daud menyebutkan, nantinya pemain yang akan dijaring untuk masuk dalam seleksi sebanyak 30 pemain dan akan dikerucutkan menjadi 20 pemain untuk masuk dalam penampungan menjalani tahap pemusatan latihan (TC).

“Kita akan usulkan nama 14 pemain ini untuk mereka lihat dan kemudian untuk pelatih yang ditunjuk nanti bisa segera menangani tim ini. Kami akan targetkan 30 orang pemain itu yang akan diseleksi dan nanti akan kita usulkan ke KONI Papua. Dari 30 pemain yang kita cari untuk diseleksi akan disaring menjadi 20 orang untuk masuk dalam penampungan dan akan di-TC-kan,” pungkasnya.

Sementara itu, komite eksekutif (Exco) PSSI Papua yang membidangi futsal, Fachrudin Pasolo, berharap melalui ajang turnamen seperti Linus dan lainnya bisa melahirkan bibit-bibit baru olahraga futsal yang akan mengharumkan nama Papua di ajang nasional.

“Rencananya Linus regional akan digelar pada Mei mendatang, kita berharap bisa bermunculan pemain-pemain potensial dan klub terbaik dari Papua yang bisa berprestasi di ajang nasional,” kata Pasolo. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply